Seminal vesikulitis adalah suatu
peradangan yang menyerang kelenjar seminal vesikulis/ vesikula seminalis, yaitu
sepasang kelenjar yang terletak di bagian belakang-bawah kantung
kemih dari pria yang berfungsi mensekresi 70% cairan pada semen pria yang
merupakan pemberi nutrisi utama bagi sperma.
Seminal vesikulitis ini dapat dibagi
menjadi 2 macam yaitu Seminal Vesikulitis Akut dan Seminal Vesikulitis Kronis.
Seminal Vesikulitis Kronis memiliki
gejala antara lain seperti :
1. Sperma berdarah, darah bisa berupa
darah segar ataupun berupa bekuan darah.
2. Menjadi sering berkemih
3. Rasa ingin berkemih yang mendesak dan
rasa tidak nyaman
4. Perasaan terbakar saat berkemih
5. Nyeri pada daerah suprapubik dan di
daerah perineum. Nyeri ini semakin
diperburuk saat terjadi ejakulasi
6. Ejakulasi yang menyakitkan.
7. Kadang megalami ejakulasi dini
Untuk mencegah pengobatan yang
tertunda, baik pada seminal vesikulitis akut atau kronis, penanganan harus ditangani
secara menyeluruh. Dimana terutama Seminalis Vesiculitis Kronis dengan
prostatitis kronis, cenderung menyebabkan perjalanan panjang , pengobatan harus
konsisten tidak boleh dihentikan sebelum penyakit benar-benar hilang. Karena mengatasi
penyakit ini secaras etengah-setengah hanya memungkinkan penyakit semakin berkembang,
dan pengobatan yang tertunda hanya akan menjadi penyebab terjadinya komplikasi
berupa kemandulan pria yang hanya akan menjadi penyesalan bagi penderita seumur
hidupnya.
Dan juga bagi penderita Seminalis Vesiculitis
Kronis, disamping pengobatan yang dilakukan maka dapat pula disertai dengan pijat prostat secara berkala 1-2x seminggu
untuk mengurangi gejala dan menghindarkan resiko komplikasi hingga ke prostat.
Seminalis Vesikuitis akut biasanya
menimbulkan gejala pada penderitanya berupa :
a. Timbul nyeri pada perut bagian bawah
mirip dengan gejala peritonitis, nyari daerah perineum dan pangkal paha.
b. Badan lemah.
c. Deman dan menggigil.
d. Mual muntah.
e. Terjadi infeksi uretra posterior yang
menimbulkan ketidaknyamanan seperti rasa
panas saat berkemih, sering berkemih, rasa ingin berkemih yang mendesak, nyeri
saat berkemih (disuria), kemih yang bercampur dengan darah (hematuria).
f.
Nyeri
pada rectum yang dapat memperburuk
proses BAB.
g. Infeksi akut dapat menyebabkan nyeri yang dapat mempengaruhi fungsi seksual .
h. Jika gejala ini tidak segera
ditangani, dapat menyebakan jumlah leukosit dan klasifikasi mungkin meningkat ,
terjadi abses prostat , muncul infeksi pada uretra , rektum dan gejala iritasi
perineum.
Article From : metropolehospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar