Ada beberapa metode terapi yang dapat
diberikan pada penderita Hiperplasia Prostat, salah satunya adalah dengan
terapi pembedahan Prostatektomi Endourologi. Metode pembedahan ini dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu Trans Urethral Resection of the Prostate (TURP), Trans
Urethral Incision of Prostate (TUIP), Trans Urethral Laser of the Prostate
(Laser prostatectomy). Dimana pada masing-masing cara memiliki keuntungan serta
kerugian sendiri-sendiri.
Trans Urethral Resection of the
Prostate (TURP) adalah reseksi endoskopik malalui uretra. Jaringan yang
direseksi hampir seluruhnya terdiri dari jaringan kelenjar sentralis. Jaringan
perifer ditinggalkan bersama kapsulnya. Metode ini cukup aman, efektif dan
berhasil guna, bisa terjadi ejakulasi retrograd dan pada sebagaian kecil dapat
mengalami impotensi. Hasil terbaik diperoleh pasien yang sungguh membutuhkan
tindakan bedah. Untuk keperluan tersebut, evaluasi urodinamik sangat berguna
untuk membedakan pasien dengan obstruksi dari pasien non-obstruksi. Evaluasi
ini berperan selektif dalam penentuan perlu tidaknya dilakukan TUR.
Saat ini tindakan TURP merupakan
tindakan operasi paling banyak dikerjakan di seluruh dunia. Reseksi kelenjar
prostat dilakukan trans-uretra dengan mempergunakan cairan irigan (pembilas)
agar supaya daerah yang akan direseksi tetap terang dan tidak tertutup oleh
darah. Cairan yang dipergunakan adalah berupa larutan non ionik, yang
dimaksudkan agar tidak terjadi hantaran listrik pada saat operasi. Cairan yang
sering dipakai dan harganya cukup murah adalah H2O steril (aquades).
Salah satu kerugian dari aquades
adalah sifatnya yang hipotonik sehingga cairan ini dapat masuk ke sirkulasi
sistemik melalui pembuluh darah vena yang terbuka pada saat reseksi. Kelebihan
air dapat menyebabkan terjadinya hiponatremia relatif atau gejala intoksikasi
air atau dikenal dengan sindroma TUR P. Sindroma ini ditandai dengan pasien
yang mulai gelisah, kesadaran somnolen, tekanan darah meningkat, dan terdapat
bradikardi.
Jika tidak segera diatasi, pasien
akan mengalami edema otak yang akhirnya jatuh dalam keadaan koma dan meninggal.
Angka mortalitas sindroma TURP ini adalah sebesar 0,99%. Karena itu untuk
mengurangi timbulnya sindroma TUR P dipakai cairan non ionik yang lain tetapi
harganya lebih mahal daripada aquades, antara lain adalah cairan glisin,
membatasi jangka waktu operasi tidak melebihi 1 jam, dan memasang sistostomi
suprapubik untuk mengurangi tekanan air pada buli-buli selama reseksi prostat.
Untuk metode Trans Urethral Resection
of the Prostate (TURP), memiliki keuntungan dan kerugian antara lain yaitu:
a. Keuntungan :http://andrologihospital.com/hyperplasia-prostat.html
·
Luka
incisi tidak ada
·
Lama
perawatan lebih pendek
·
Morbiditas
dan mortalitas rendah
·
Prostat
fibrous mudah diangkat
·
Perdarahan
mudah dilihat dan dikontrol
b. Kerugian :
·
Teknik
sulit
·
Resiko
merusak uretra
·
Intoksikasi
cairan
·
Trauma
sphingter eksterna dan trigonum
·
Tidak
dianjurkan untuk BPH yang besar
·
Alat
mahal
·
Ketrampilan
khusus
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau
anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online,
dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor
021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda
senantiasa sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar