Senin, 10 Februari 2014

BAGAIMANA CARA MENDIAGNOSA AZOOSPERMIA


Azoospermia adalah suatu keadaan dimana cairan sperma yang dikeluarkan pria saat ejakulasi tidak mengandung sel spermatozoa yang diperlukan untuk membuahi sel telur wanita. Jadi sperma yang dikeluarkan hanya berupa cairan plasma semen saja, tanpa sel spermatozoa. Tentu hal ini dapat memicu terjadinya kemnadulan pada pria.
http://andrologihospital.com/azoospermia.html
Lalu bagaimana cara untuk mendiagnosis adanya Azoospermia pada pria? Untuk mengetahui adanya Azoospermia pada pria harus dilakukan bebreapa pemeriksaan pada pria tersebut yaitu yang dapat dilakukan dengan cara :
1.      Pemeriksaan fisik
Tes yang paling sederhana adalah pemeriksaan fisik. Sebagian besar testis terdiri dari unsur-unsur produksi sperma yaitu epitel seminiferus, ketika ukuran testis sangat berkurang, ini merupakan indikasi bahwa epitel seminiferus terpengaruh.
2.      Pemeriksaan hormone
Follicle stimulating hormone (FSH) adalah hormon yang dihasilkan oleh hipofisis, yang bertanggung jawab merangsang testis untuk membuat sperma. Ketika kapasitas produksi sperma dari testis berkurang, hipofisis membuat lebih banyak FSH dalam usaha untuk membuat testis melakukan tugasnya. Oleh karena itu, jika FSH seorang pria sangat tinggi, maka ada indikasi bahwa testis tidak memproduksi sperma secara optimal.
3.       USG transrectal
Untuk meghilangkan penyumbatan pada saluran ejakulasi, sering dilakukan USG pada saluran ejakulasi dan vesikula seminalis. Dalam tes ini, USG ditempatkan di rektum dari saluran yang terletak di dekat dinding rektum. Selain itu juga pada saluran ejakulasi melewati prostat, sebuah kelenjar yang dapat dirasakan melalui dinding dubur laki-laki.
4.       Tes urin
Ada kemungkinan ejakulasi terjadi ke arah yang berlawanan. Sperma didorong ke kandung kemih dan kemudian dikeluarkan ketika orang buang air kecil setelah ejakulasi.
Untuk pengujian ini, pasien harus mengosongkan kandung kemih, dan kemudian ejakulasi ke dalam wadah. Pasien kemudian diminta buang air kecil lagi ke wadah spesimen yang berbeda. Jika ada sperma dalam air seni, berarti ia mengalami ejakulasi mundur. Kadang-kadang hal ini dapat diperbaiki dengan obat minum.
5.      Biopsi testis
Tes dilakukan dengan mengambil sampel testis dengan jarum suntik atau melalui sayatan kecil dalam skrotum. Ini akan membantu menentukan kemampuan testis untuk memproduksi sperma normal.
Pemeriksaan sperma sendiri bisa dinilai akurat bila sudah dilakukan tes analisis sperma paling sedikit 2 kali berturut-turut dalam 2 minggu dalam kondisi bebas berhubungan 3 hari sebelum pemeriksaan. Pemeriksaan sebaiknya dalam keadaan rileks dan nyaman. Bila kesimpulan akhir tetap suatu azoospermia, ini menjelaskan memang tidak terdapat sel sperma dalam cairan sperma yang dikeluarkan.


Article From : metropolehospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar