Kamis, 20 Februari 2014

TRANS URETHRAL INCISION OF PROSTATE (TUIP) PADA HYPERPLASIA PROSTAT

Semakin tua usia pria akan semakin meningkatkan resiko terkena penyakit Prostat, salah satunya adalah HiperplasiaProstat. Hal ini dibuktikan dari angka yang ditunjukkan oleh banyaknya penderita penyakit prostat pada usia-usia tertentu yaitu  pada pria usia 40 tahun kurang lebih 10% yang terserang penyakit prostat, pada usia 50 tahun sekitar 35%, dan pada usia 80 tahun meningkat menjadi 70%. 
http://andrologihospital.com/hyperplasia-prostat.htmlAda beberapa metode terapi yang dapat diberikan pada penderita Hiperplasia Prostat, salah satunya adalah dengan terapi pembedahan Prostatektomi Endourologi. Metode pembedahan ini dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu Trans Urethral Resection of the Prostate (TURP), Trans Urethral Incision of Prostate (TUIP), Trans Urethral Laser of the Prostate (Laser prostatectomy). Dimana pada masing-masing cara memiliki keuntungan serta kerugian sendiri-sendiri.
Pada Trans Urethral Incision Of Prostate (TUIP) di indikasikan untuk pasien dengan gejala obstruktif, tetapi ukuran prostatnya mendekati normal. Pada hiperplasia prostat yang tidak begitu besar dan pada pasien yang umurnya masih muda umumnya dilakukan metode tersebut atau incisi leher buli-buli atau bladder neck incision (BNI) pada jam 5 dan 7. Terapi ini juga dilakukan secara endoskopik yaitu dengan menyayat memakai alat seperti yangg dipakai pada TUR P tetapi memakai alat pemotong yang menyerupai alat penggaruk, sayatan dimulai dari dekat muara ureter sampai dekat ke verumontanum dan harus cukup dalam sampai tampak kapsul prostat.
Kelebihan dari metode ini adalah lebih cepat daripada TUR dan menurunnya kejadian ejakulasi retrograde dibandingkan dengan cara TUR.
 
Article From : andrologihospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

TUNA, ALTERNATIF PENGOBATAN HIPERPLASIA PROSTAT



Prostat adalah salah satu organ pada alat reproduksi pria yang bisa disebut merupakan salah satu organ yang penting karena organ ini menghasilkan membentuk cairan untk menutrisi sperma. Prostat ini merupakan organ berupa kelenjar yang berbentuk seperti lobus terletak dibelakang pangkal penis tepat dibawah kandung kemih mengelilingi uretra (saluran kencing).
http://andrologihospital.com/hyperplasia-prostat.htmlHal inilah yang menjadi alasan utama mengapa gangguan pada prostat menimbulkan gangguan pada perkemihan.  Salah satu gangguan pada kelenjar tersebut yang bisa menjadi masalah adalah ketika terjadi pembesaran dan menutup saluran kencing. Hal ini yang biasa disebut sebagai pembesaran prostat jinak atau BPH (Benign Prostate Hyperplasia). Gangguan ini umumnya menyerang pria usia lanjut, yait sekitar 90% menyerang pada pria usia 40 tahun keatas.
Gangguan Hyperplasia Prostat ini biasanya dapat menimbulkan gejala antara lain seperti pancaran air seni lemah atau terputus-putus, sering berkemih terutama di malam hari, harus mengedan saat berkemih, berkemih jadi lebih sering, dan setelah berkemih tidak merasa lega.
Untuk menentukan diagnosa, hal pertama yang biasanya dilakuakan dokter adalah dengan melakukan beberapa pemeriksaan semisal pemeriksaan colok dubur (rectal toucher) untuk menilai pembesaran atau penonjolan prostat. Setelah itu akan dilakukan pemeriksaan laboratorium. Selai itu ada pula cara lain yang dapat ditempuh untuk mendiagnosa penyakit ini yaitu dengan Uroflowmetry, yaitu alat untuk mengetahui pancaran dan jumlah air seni yang dikeluarkan. Dari hasil yang didapat, bisa dinilai apakah sudah ada gangguan atau belum. Yang terakhir adalah pemeriksaan UltraSonoGrafi (USG) untuk mengetahui ukuran prostat.
Dan untuk menangani permasalahan ini ada tiga pilihan pengobatan yang dapat dilakukan, yaitu dengan :
1.      Pengobatan dengan obat-obatan, bila gejala dan keluhan masih sangat ringan serta tidak mengganggu.
2.      Operasi untuk menjalani pengobatan invasif atau pembedahan operasi terbuka, atau endoskopi Trans Urethral Resection of the Prostate (TUR-P). Metode ini merupakan alternatif pengobatan dengan hasil jangka panjang karena mengikis habis jaringan prostat. Efek samping yang ditimbulkan cukup berat yaitu air mani tidak keluar dari tubuh melainkan masuk kembali ke dalam kandung kemih. Selain itu impotensi dan mengompol seumur hidup serta berbagai efek samping lainnya.
3.      Pengobatan tanpa operasi yakni TUNA.
TUNA (Trans Urethral Needle Ablation) merupakan salah satu metode pengobatan prostat jinak yang aman dan tanpa operasi. Cara kerjanya amat sederhana yaitu dengan hanya menyuntikkan jarum ke jaringan prostat melalui lubang kencing. Lalu, jarum tersebut akan dihubungkan dengan alat pemancar gelombang radio berfrekuensi rendah. Alat ini kemudian menghasilkan panas sekitar 1100 derajat Celcius yang akan menghancurkan jaringan yang membesar dan membuka kembali saluran kencing. Kelebihan lainnya, terapi ini bisa dilakukan dengan bius lokal pada saluran kencing pasien. Proses pengobatan ini biasanya berlangsung sekitar 15-30 menit. Karena tanpa operasi maka adakalanya pasien dipersilahkan untuk langsung pulang. Umumnya pasien hanya butuh istirahat sekitar satu sampai dua hari, namun ada juga yang langsung beraktifitas.
Terapi TUNA cocok untuk pasien dengan gangguan ringan hingga sedang dan pasien yang ingin lepas dari obat-obatan yang diperuntukkan menyembuhkan BPH. TUNA juga diperuntukkan bagi pasien BPH yang juga menderita penyakit berat seperti jantung, atau yang takut operasi dan pasien yang tidak mau dibius. Waktu pengobatan pun singkat dan bisa dilakukan di klinik. Dari biaya tentu jauh lebih hemat daripada dengan operasi, begitu pula efek sampingnya yang lebih sedikit.


Article From : andrologihospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

TRANS URETHRAL LASER OF THE PROSTATE (LASER PROSTATECTOMY) PADA HYPERPLASIA PROSTAT

Semakin tua usia pria akan semakin meningkatkan resiko terkena penyakit Prostat, salah satunya adalah Hiperplasia Prostat. Hal ini dibuktikan dari angka yang ditunjukkan oleh banyaknya penderita penyakit prostat pada usia-usia tertentu yaitu  pada pria usia 40 tahun kurang lebih 10% yang terserang penyakit prostat, pada usia 50 tahun sekitar 35%, dan pada usia 80 tahun meningkat menjadi 70%. 
http://andrologihospital.com/hyperplasia-prostat.html

Ada beberapa metode terapi yang dapat diberikan pada penderita Hiperplasia Prostat, salah satunya adalah dengan terapi pembedahan Prostatektomi Endourologi. Metode pembedahan ini dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu Trans Urethral Resection of the Prostate (TURP), Trans Urethral Incision of Prostate (TUIP), Trans Urethral Laser of the Prostate (Laser prostatectomy). Dimana pada masing-masing cara memiliki keuntungan serta kerugian sendiri-sendiri.
Oleh karena cara operatif (operasi terbuka atau TURP) untuk mengangkat prostat yang membesar merupakan operasi yang berdarah, sedang pengobatan dengan TUMT dan TURF belum dapat memberikan hasil yang sebaik dengan operasi maka dicoba cara operasi yang dapat dilakukan hampir tanpa perdarahan. Maka dari itu dapat dilakuka terapi lain yang tidak perlu mengalami prdarahan dan hasilnya cukup ampuh yaitu dengan Trans Urethral Laser of the Prostate (Laser prostatectomy)
Waktu yang diperlukan untuk melaser prostat biasanya sekitar 2-4 menit untuk masing-masing lobus prostat (lobus lateralis kanan, kiri dan medius). Pada waktu ablasi akan ditemukan pop corn effect sehingga tampak melalui sistoskop terjadi ablasi pada permukaan prostat, sehingga uretra pars prostatika akan segera menjadi lebih lebar, yang kemudian masih akan diikuti efek ablasi ikutan yang akan menyebabkan “laser nekrosis” lebih dalam setelah 4-24 minggu sehingga hasil akhir nanti akan terjadi rongga didalam prostat menyerupai rongga yang terjadi sehabis TUR.
a.       Keuntungan bedah laser ialah :
·         Tidak menyebabkan perdarahan sehingga tidak mungkin terjadi retensi akibat bekuan darah dan tidak memerlukan transfusi
·         Teknik lebih sederhana
·         Waktu operasi lebih cepat
·         Lama tinggal di rumah sakit lebih singkat
·         Tidak memerlukan terapi antikoagulan
·         Resiko impotensi tidak ada
·         Resiko ejakulasi retrograd minimal
b.      Kerugian : Penggunaan laser ini masih memerlukan anestesi (regional).
 
Article From : andrologihospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

TRANS URETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE (TURP) PADA HIPERPLASIA PROSTAT

Ada beberapa metode terapi yang dapat diberikan pada penderita Hiperplasia Prostat, salah satunya adalah dengan terapi pembedahan Prostatektomi Endourologi. Metode pembedahan ini dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu Trans Urethral Resection of the Prostate (TURP), Trans Urethral Incision of Prostate (TUIP), Trans Urethral Laser of the Prostate (Laser prostatectomy). Dimana pada masing-masing cara memiliki keuntungan serta kerugian sendiri-sendiri.
Trans Urethral Resection of the Prostate (TURP) adalah reseksi endoskopik malalui uretra. Jaringan yang direseksi hampir seluruhnya terdiri dari jaringan kelenjar sentralis. Jaringan perifer ditinggalkan bersama kapsulnya. Metode ini cukup aman, efektif dan berhasil guna, bisa terjadi ejakulasi retrograd dan pada sebagaian kecil dapat mengalami impotensi. Hasil terbaik diperoleh pasien yang sungguh membutuhkan tindakan bedah. Untuk keperluan tersebut, evaluasi urodinamik sangat berguna untuk membedakan pasien dengan obstruksi dari pasien non-obstruksi. Evaluasi ini berperan selektif dalam penentuan perlu tidaknya dilakukan TUR.
Saat ini tindakan TURP merupakan tindakan operasi paling banyak dikerjakan di seluruh dunia. Reseksi kelenjar prostat dilakukan trans-uretra dengan mempergunakan cairan irigan (pembilas) agar supaya daerah yang akan direseksi tetap terang dan tidak tertutup oleh darah. Cairan yang dipergunakan adalah berupa larutan non ionik, yang dimaksudkan agar tidak terjadi hantaran listrik pada saat operasi. Cairan yang sering dipakai dan harganya cukup murah adalah H2O steril (aquades).
Salah satu kerugian dari aquades adalah sifatnya yang hipotonik sehingga cairan ini dapat masuk ke sirkulasi sistemik melalui pembuluh darah vena yang terbuka pada saat reseksi. Kelebihan air dapat menyebabkan terjadinya hiponatremia relatif atau gejala intoksikasi air atau dikenal dengan sindroma TUR P. Sindroma ini ditandai dengan pasien yang mulai gelisah, kesadaran somnolen, tekanan darah meningkat, dan terdapat bradikardi.
Jika tidak segera diatasi, pasien akan mengalami edema otak yang akhirnya jatuh dalam keadaan koma dan meninggal. Angka mortalitas sindroma TURP ini adalah sebesar 0,99%. Karena itu untuk mengurangi timbulnya sindroma TUR P dipakai cairan non ionik yang lain tetapi harganya lebih mahal daripada aquades, antara lain adalah cairan glisin, membatasi jangka waktu operasi tidak melebihi 1 jam, dan memasang sistostomi suprapubik untuk mengurangi tekanan air pada buli-buli selama reseksi prostat.
Untuk metode Trans Urethral Resection of the Prostate (TURP), memiliki keuntungan dan kerugian antara lain yaitu:
·         Luka incisi tidak ada
·         Lama perawatan lebih pendek
·         Morbiditas dan mortalitas rendah
·         Prostat fibrous mudah diangkat
·         Perdarahan mudah dilihat dan dikontrol
b.      Kerugian :
·         Teknik sulit
·         Resiko merusak uretra
·         Intoksikasi cairan
·         Trauma sphingter eksterna dan trigonum
·         Tidak dianjurkan untuk BPH yang besar
·         Alat mahal
·         Ketrampilan khusus

Article From : andrologihospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSPERINEAL PADA PENDERITA HIPERPLASIA PROSTAT

Semakin tua usia pria akan semakin meningkatkan resiko terkena penyakit Prostat, salah satunya adalah Hiperplasia Prostat. Hal ini dibuktikan dari angka yang ditunjukkan oleh banyaknya penderita penyakit prostat pada usia-usia tertentu yaitu  pada pria usia 40 tahun kurang lebih 10% yang terserang penyakit prostat, pada usia 50 tahun sekitar 35%, dan pada usia 80 tahun meningkat menjadi 70%. 
Ada beberapa metode terapi yang dapat diberikan pada penderita Hiperplasia Prostat, salah satunya adalah dengan terapi pembedahan Protatektomi Terbuka. Prostatektomi terbuka diindikasikan untuk pasien dengan prostat terlalu besar untuk dilakukan TURP karena takut penyembuhan tidak sempurna, perdarahan yang signifikan, atau risiko dilusi natremia. Metode pembedahan ini dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu Retropubic infravesica (Terence Millin), Suprapubic Transvesica/TVP (Freeyer), Transperineal dimana pada masing-masing cara memiliki keuntungan serta kerugian sendiri-sendiri. Untuk metode pembedahan prostatektomi terbuka  dengan cara Transperineal, memiliki keuntungan dan kerugian antara lain yaitu:
a.       Keuntungan :
·         Dapat langsung pada fossa prostat
·         Pembuluh darah tampak lebih jelas
·         Mudah untuk pinggul sempit
http://andrologihospital.com/hyperplasia-prostat.html·         Langsung biopsi untuk karsinoma
b.      Kerugian :
·         Impotensi
·         Inkontinensia
·         Bisa terkena rektum
·         Perdarahan hebat
·         Merusak diagframa urogenital

Article From : andrologihospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SUPRAPUBIC TRANSVESICA PADA PENDERITA HIPERPLASIA PROSTAT

Semakin tua usia pria akan semakin meningkatkan resiko terkena penyakit Prostat, salah satunya adalah Hiperplasia Prostat. Hal ini dibuktikan dari angka yang ditunjukkan oleh banyaknya penderita penyakit prostat pada usia-usia tertentu yaitu  pada pria usia 40 tahun kurang lebih 10% yang terserang penyakit prostat, pada usia 50 tahun sekitar 35%, dan pada usia 80 tahun meningkat menjadi 70%. 
http://andrologihospital.com/hyperplasia-prostat.htmlAda beberapa metode terapi yang dapat diberikan pada penderita Hiperplasia Prostat, salah satunya adalah dengan terapi pembedahan Protatektomi Terbuka. Prostatektomi terbuka diindikasikan untuk pasien dengan prostat terlalu besar untuk dilakukan TURP karena takut penyembuhan tidak sempurna, perdarahan yang signifikan, atau risiko dilusi natremia. Metode pembedahan ini dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu Retropubic infravesica (Terence Millin), Suprapubic Transvesica/TVP (Freeyer), Transperineal dimana pada masing-masing cara memiliki keuntungan serta kerugian sendiri-sendiri. Untuk metode pembedahan prostatektomi terbuka  dengan cara Suprapubic Transvesica/TVP (Freeyer), memiliki keuntungan dan kerugian antara lain yaitu:
a.       Keuntungan :
·         Baik untuk kelenjar besar
·         Banyak dikerjakan untuk semua jenis pembesaran prostat
·         Operasi banyak dipergunakan pada hiperplasia prostat dengan penyulit : batu buli, batu ureter distal, divertikel, uretrokel, adanya sistostomi, retropubik sulit karena kelainan os pubis, kerusakan sphingter eksterna minimal.
b.      Kerugian :
·         Memerlukan pemakain kateter lebih lama sampai luka pada dinding vesica sembuh
·         Sulit pada orang gemuk
·         Sulit untuk kontrol perdarahan
·         Merusak mukosa kulit
·         Mortality rate 1 -5 %
·         Komplikasi :
·         Striktura post operasi (uretra anterior 2 – 5 %, bladder neck stenosis 4%)
·         Inkontinensia (<1%)
·         Perdarahan
·         Epididimo orchitis
·         Recurent (10 – 20%)
·         Carcinoma
·         Ejakulasi retrograde
·         Impotensi
·         Fimosis
·         Deep venous thrombosis
Article From : andrologihospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN RETROPUBIC INFRAVESICA PADA PENDERITA HIPERPLASIA PROSTAT

Semakin tua usia pria akan semakin meningkatkan resiko terkena penyakit Prostat, salah satunya adalah Hiperplasia Prostat. Hal ini dibuktikan dari angka yang ditunjukkan oleh banyaknya penderita penyakit prostat pada usia-usia tertentu yaitu  pada pria usia 40 tahun kurang lebih 10% yang terserang penyakit prostat, pada usia 50 tahun sekitar 35%, dan pada usia 80 tahun meningkat menjadi 70%. 
http://andrologihospital.com/hyperplasia-prostat.htmlAda beberapa metode terapi yang dapat diberikan pada penderita Hiperplasia Prostat, salah satunya adalah dengan terapi pembedahan Protatektomi Terbuka. Prostatektomi terbuka diindikasikan untuk pasien dengan prostat terlalu besar untuk dilakukan TURP karena takut penyembuhan tidak sempurna, perdarahan yang signifikan, atau risiko dilusi natremia. Metode pembedahan ini dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu Retropubic infravesica (Terence Millin), Suprapubic Transvesica/TVP (Freeyer), Transperineal dimana pada masing-masing cara memiliki keuntungan serta kerugian sendiri-sendiri. Untuk metode pembedahan prostatektomi terbuka  dengan cara Retropubic infravesica (Terence Millin), memiliki keuntungan dan kerugian antara lain yaitu:
a.       Keuntungan :
·         Tidak ada indikasi absolut, baik untuk adenoma yang besar pada subservikal
·         Mortaliti rate rendah
·         Langsung melihat fossa prostat
·         Dapat untuk memperbaiki segala jenis obstruksi leher buli
·         Perdarahan lebih mudah dirawat
·         Tanpa membuka vesika sehingga pemasangan kateter tidak perlu selama bila membuka vesika
b.      Kerugian :
·         Dapat memotong pleksus santorini
·         Mudah berdarah
·         Dapat terjadi osteitis pubis
·         Tidak bisa untuk BPH dengan penyulit intravesikal
·         Tidak dapat dipakai kalau diperlukan tindakan lain yang harus dikerjakan dari dalam vesika
·         Komplikasi : perdarahan, infeksi, osteitis pubis, thrombosis
 
Article From : andrologihospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.