Hidrokel adalah suatu kelainan pada skrotum
yang disebabkan oleh adanya penumpukan cairan yang berlebihan pada kantung di
sekitar satu atau kedua testis yaitu di antara lapisan parietalis dan viseralis
tunika vaginalis yang menyebabkan skrotum (kantong zakar) menjadi
bengkak namun tidak menimbulkan rasa nyeri.
Kelainan ini umumnya lebih cenderung sering
dialami oleh bayi yang baru lahir, namun hal ini tidak menutup kemungkinan
terjadi pada pria dewasa. Karena resiko terjadinya hidrokel pada pria dewasa
tetap ada hanya saja dengan penyebab yang berbeda dari hidrokel pada bayi baru
lahir. Hidrokel pada bayi baru lahir umumnya terjadi akibat terjadinya kelainan
pada saat testis bayi turun dari perut ke dalam skrotum melalui kanalis inguinalis
saat bayi masih dalam kandungan. Cairan menumpuk dan terperangkap di skrotum
sehingga menyebabkan skrotum membengkak.
Hidrokel biasanya menghilang beberapa
bulan setelah lahir, tetapi mungkin mengkhawatirkan bagi orang tua baru. Namun
terkadang ada juga hidrokel yang tidak kunjung sembuh setelah bayi berumur
lebih dari 12 bulan. Dan bila kondisi ini terjadi maka perlu dipikirkan
tindakan terapi pada bayi untuk mengatasi permasalahan ini yang biasanya
dilakukan dengan tindakan koreksi. Dan kadang-kadang, hidrokel juga dapat
terjadi bersama hernia inguinalis.
Selama pemeriksaan fisik, dokter biasanya menemukan skrotum bengkak yang tidak nyeri tekan. Seringkali, testis tidak bisa dirasakan karena cairan di sekitarnya. Ukuran dari kantung berisi cairan kadang-kadang dapat bertambah dan berkurang dengan memberikan tekanan pada perut atau skrotum.
Selama pemeriksaan fisik, dokter biasanya menemukan skrotum bengkak yang tidak nyeri tekan. Seringkali, testis tidak bisa dirasakan karena cairan di sekitarnya. Ukuran dari kantung berisi cairan kadang-kadang dapat bertambah dan berkurang dengan memberikan tekanan pada perut atau skrotum.
Hidrokel dapat dengan mudah dilihat
dengan transiluminasi melalui bagian skrotum yang membengkak. Jika skrotum
penuh cairan bening, skrotum akan berpendar. USG dapat dilakukan untuk
mengkonfirmasikan diagnosis.
Lalu berbahayakah Hidrokel itu
sendiri?
Hidrokel biasanya tidak berbahaya. Hidrokel
menjadi berbahaya apabila hidrokel yang membutuhkan terapi tidak mendapatkan
penanganan yang baik. Hidrokel yang membutuhkan penanganan adalah hidrokel yang
menyebabkan infeksi atau ketidaknyamanan serta tidak kunjung menghilang setelah
bayi berumur 12 bulan.
Hidrokel menjadi berbahaya bila
membutuhkan penanganan namun tidak ditangani dengan baik, karena kondisi ini
bisa mengakibatkan pengecilan testis yang bisa memengaruhi kesuburan anak yang
bersangkutan di kemudian hari. Selain itu terkadang hidrokel ini juga bisa
membuat bayi tidak nyaman atau terganggu aktivitasnya karena rasa
sakit yang ditimbulkannya.
Article From : andrologihospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau
anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online,
dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor
021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda
senantiasa sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar