Senin, 17 Februari 2014

PENGAMBILAN SAMPEL DALAM PEMERIKSAAN SPERMA

Mengalami  gangguan kelainan sperma seperti Oligospermia (produksi sperma yang rendah), Teratozoospermia (bentuk sperma tiak sempurna), Asthenozoospermia (sperma yang mampu bergerak kurang) ataupun nekrospermia (sperma mati) pada pria sangatlah mempengaruhi kesuburan pada pria tersebut. Dan untuk mengetahui gangguan kelainan pada sperma dibutuhkan pemeriksaan analisis sperma.
http://andrologihospital.com/asthenozoospermia.html
Langkah pertama pada pemeriksaan analisis sperma ini diawali dengan pengambilan sampel. Sebelum diambil, tentunya penderita akan diberi penjelasan tertulis tentang tatacara pengumpulan dan membawa semen ke tempat pemeriksaan. Semen diambil setelah abstinensi sedikitnya 48 jam dan tidak lebih lama dari tujuh hari. Nama, masa abstinensi, dan waktu pengambilan dicatat pada formulir yang dilampirkan pada setiap semen yang akan dianalisis. Untuk evaluasi awal, dilakukan pemeriksaan dua sediaan. Waktu antara kedua pemeriksaan tersebut bergantung pada keadaan setempat, tetapi tidak boleh kurang dari tujuh hari atau lebih dari tiga bulan. Semen diantar ke laboratorium dalam waktu satu jam sesudah dikeluarkan. Semen sebaiknya diperoleh dengan cara masturbasi dan ditampung dalam botol kaca bermulut lebar. Semen dilindungi dari suhu yang ekstrim selama pengangkutan ke laboratorium (suhu antara 20—400C).
Lalu baru dilakukan langkah selanjutnya yaitu pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, uji biokimiawi, uji imunologi, dll sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan itu sendiri.
Article From : andrologihospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar