Mengalami gangguan kelainan sperma seperti Oligospermia
(produksi sperma yang rendah), Teratozoospermia (bentuk sperma tiak sempurna),
Asthenozoospermia (sperma yang mampu bergerak kurang) ataupun nekrospermia (sperma
mati) pada pria sangatlah mempengaruhi kesuburan pada pria tersebut. Dan untuk
mengetahui gangguan kelainan pada sperma dibutuhkan pemeriksaan analisis
sperma.
Langkah pertama pada pemeriksaan analisis
sperma ini diawali dengan pengambilan sampel. Sebelum diambil, tentunya
penderita akan diberi penjelasan tertulis tentang tatacara pengumpulan dan
membawa semen ke tempat pemeriksaan. Semen diambil setelah abstinensi
sedikitnya 48 jam dan tidak lebih lama dari tujuh hari. Nama, masa abstinensi,
dan waktu pengambilan dicatat pada formulir yang dilampirkan pada setiap semen
yang akan dianalisis. Untuk evaluasi awal, dilakukan pemeriksaan dua sediaan.
Waktu antara kedua pemeriksaan tersebut bergantung pada keadaan setempat,
tetapi tidak boleh kurang dari tujuh hari atau lebih dari tiga bulan. Semen
diantar ke laboratorium dalam waktu satu jam sesudah dikeluarkan. Semen
sebaiknya diperoleh dengan cara masturbasi dan ditampung dalam botol kaca
bermulut lebar. Semen dilindungi dari suhu yang ekstrim selama pengangkutan ke
laboratorium (suhu antara 20—400C).
Lalu baru dilakukan langkah
selanjutnya yaitu pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, uji biokimiawi, uji
imunologi, dll sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan itu sendiri.
Article From : andrologihospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau
anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online,
dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor
021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda
senantiasa sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar