Senin, 17 Februari 2014

SELENIUM PENTING DALAM PEMBENTUKAN SPERMA

Sperma adalah poin penting dalam terjadinya pembuahan. Karena tanpa adanya sperma sel telur tidak dapat dibuahi. Namun penentu keberhasilan pembuahan itu sendiri tidak hanya dipengaruhi oleh keberadaan sperma saja. Kwalitas sperma juga sangat berpengaruh pada keberhasilan ini, tentunya kwalitas sperma yang baiklah yang sangat berpotensi untuk bisa melakukan pembuahan.
Kwalitas sperma sendiri sangat dipengaruhi oleh kecukupan nutrisi dalam tubuh pria. Karena sperma membutuhkan media yang kaya nutrisi bagi mereka untuk bertahan hidup, bergerak, dan tetap aktif. Sehingga untuk mendapatkan kwalitas sperma yang baik sangat dibutuhkan nutrisi yang mencukupi dalam tubuh pria.
Dan kekurangan salah satu zat gizi dalam tubuh pria juga dapat mempengaruhi terjadinya gangguan kwalitas sperma. salah satu zat gizi yang dapat mempengaruhi kwalitas sperma adalah Selenium. Selenium yang lazim disebut [Se] adalah mineral yang termasuk dalam kelompok zat gizi mikro, artinya adalah jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh kita sangatlah sedikit,  tetapi memiliki peranan besar dalam sistem biologis tubuh kita. Namun  meskipun di konsumsi dalam jumlah kecil, selenium dapat memberikan jutaan manfaat.
Bila di konsumsi dengan vitamin E, selenium dapat menghasilkan efek sinergis sebagai antioksidan yang fungsinya adalam untuk memperlambat oksidasi asam lemak tak jenuh sehingga dapat meredam bahaya radikal bebas (terutama yang disebabkan oleh sinar matahari dan asap rokok). Selenium juga dibutuhkan untuk proses reproduksi, menjaga kesehatan otak, memelihara kekebalan tubuh dan fungsi kelenjar tiroid serta memperbaiki mood. Selenium juga dibutuhkan untuk proses reproduksi, menjaga kesehatan otak, memelihara kekebalan tubuh dan fungsi kelenjar tiroid serta memperbaiki mood.
Selain itu pada pria selenium sangat berperan penting dalam produksi sperma dan testosteron. Hampir setengah dari selenium dalam tubuh pria disimpan dalam testis dan saluran mani. Jika tingkat selenium tidak cukup, sperma yang dihasilkan cenderung memiliki motilitas kurang karena ekor yang tidak terbentuk dengan baik. Sperma ini kurang aktif dan tidak mampu berenang cepat sehingga dapat menyebabkan pria mengalami gangguan kelainan pada sperma Teratozoospermia dan Asthenozoospermia.
Maka dari itu bagi pria sangatlah penting untuk menjaga kecukupan nutrisi selenium dalam tubuhnya. Dan mineral selenium ini dapat diperoleh dari berbagai macam makanan misalnya seperti jamur, tiram, semangka, bawang putih, bayam, ubi jalar, dan brokoli. Sebagian besar selenium dalam makanan berbentuk asam amino selenometionin. Suplemen selenium yang ditambahkan ke dalam makanan ternak berbentuk anorganik seperti natrium selenit.

Article From : andrologihospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar