Sperma adalah poin penting dalam
terjadinya pembuahan. Karena tanpa adanya sperma sel telur tidak dapat dibuahi.
Namun penentu keberhasilan pembuahan itu sendiri tidak hanya dipengaruhi oleh
keberadaan sperma saja. Kwalitas sperma juga sangat berpengaruh pada
keberhasilan ini, tentunya kwalitas sperma yang baiklah yang sangat berpotensi
untuk bisa melakukan pembuahan.
Kwalitas sperma sendiri sangat
dipengaruhi oleh kecukupan nutrisi dalam tubuh pria. Karena sperma membutuhkan
media yang kaya nutrisi bagi mereka untuk bertahan hidup, bergerak, dan tetap
aktif. Sehingga untuk mendapatkan kwalitas sperma yang baik sangat dibutuhkan
nutrisi yang mencukupi dalam tubuh pria.
Dan kekurangan salah satu zat gizi
dalam tubuh pria juga dapat mempengaruhi terjadinya gangguan kwalitas sperma.
salah satu zat gizi yang dapat mempengaruhi kwalitas sperma adalah Selenium. Selenium
yang lazim disebut [Se] adalah mineral yang termasuk dalam kelompok zat gizi
mikro, artinya adalah jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh kita sangatlah
sedikit, tetapi memiliki peranan besar dalam sistem biologis tubuh kita.
Namun meskipun di konsumsi dalam jumlah kecil, selenium dapat memberikan
jutaan manfaat.
Bila di konsumsi dengan vitamin E,
selenium dapat menghasilkan efek sinergis sebagai antioksidan yang fungsinya
adalam untuk memperlambat oksidasi asam lemak tak jenuh sehingga dapat meredam
bahaya radikal bebas (terutama yang disebabkan oleh sinar matahari dan asap
rokok). Selenium juga dibutuhkan untuk proses reproduksi, menjaga kesehatan
otak, memelihara kekebalan tubuh dan fungsi kelenjar tiroid serta memperbaiki
mood. Selenium juga dibutuhkan untuk proses reproduksi, menjaga kesehatan otak,
memelihara kekebalan tubuh dan fungsi kelenjar tiroid serta memperbaiki mood.
Selain itu pada pria selenium sangat berperan
penting dalam produksi sperma dan testosteron. Hampir setengah dari selenium
dalam tubuh pria disimpan dalam testis dan saluran mani. Jika tingkat selenium
tidak cukup, sperma yang dihasilkan cenderung memiliki motilitas kurang karena
ekor yang tidak terbentuk dengan baik. Sperma ini kurang aktif dan tidak mampu
berenang cepat sehingga dapat menyebabkan pria mengalami gangguan kelainan pada
sperma Teratozoospermia dan Asthenozoospermia.
Maka dari itu bagi pria sangatlah
penting untuk menjaga kecukupan nutrisi selenium dalam tubuhnya. Dan mineral
selenium ini dapat diperoleh dari berbagai macam makanan misalnya seperti jamur,
tiram, semangka, bawang putih, bayam, ubi jalar, dan brokoli. Sebagian besar
selenium dalam makanan berbentuk asam amino selenometionin. Suplemen selenium
yang ditambahkan ke dalam makanan ternak berbentuk anorganik seperti natrium
selenit.
Article From : andrologihospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau
anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online,
dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor
021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda
senantiasa sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar