Mengalami
stress yang berkepanjangan berakibat fatal bagi kesehatan reproduksi pria yaitu
dapat menyebabkan terjadinya disfngsi ereksi. Hal ini disebabkan karena stress dapat
meningkatkan kadar hormone stres glukokortikoid sepertikortisol yang
menghambat hormon seks utama tubuh, yang disebut gonadotropin releasing
hormone (GnRH). Terhambatnya GnRH dapat menekan jumlah sperma (pria),
menekan ovulasi (wanita), dan mengganggu aktivitas seksual.
Dimana
pada tahun 2000 telah ditemukan hormone reproduksi baru yaitu hormon
gonadotropin-inhibitor (GnIH) karena memiliki efek sebaliknya dari GnRH yaitu
menghambat pelepasan gonadotropin, sehingga menekan organ reproduksi.
Penelitian
baru menunjukkan bahwa stres juga membuat otak meningkatkan hormon reproduksi
bernama gonadotropin-Inhibitor hormone, atau GnIH. Hormon ini
merupakan protein kecil, yang disebut RFamide related peptide (RFRP).
Protein RFRP bertindak sebagai penghambat pada reproduksi dengan
langsung menghambat pelepasan GnRH.
Pada
dasarnya, hormon stres glukokortikoid mempengaruhi kehidupan seks dengan
menekan hormon GnRH dan meningkatkan hormon GnIH. Ini merupakan gangguan
signifikan pada fungsi reproduksi. Jika ini terjadi dalam waktu yang relatif
lama pada pria, maka disfungsi ereksi dapat terjadi.
Article From : andrologihospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau
anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana
pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor
021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa
sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar