Sabtu, 08 Februari 2014

PERBEDAAN SEMINAL VESIKULITIS AKUT DAN KRONIS

Seminal vesikulitis adalah suatu peradangan yang menyerang kelenjar seminal vesikulis/ vesikula seminalis, yaitu sepasang kelenjar yang terletak di bagian belakang-bawah kantung kemih dari pria yang berfungsi mensekresi 70% cairan pada semen pria yang merupakan pemberi nutrisi utama bagi sperma.
Penyebab terjadinya Seminalis Vesiculitis ini dapat disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah bakteri, virus dan lain-lain. Namun penyebab pastinya belum dapat diidentifikasikan. Seminal vesikulitis ini dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu Seminal Vesikulitis Akut dan Seminal Vesikulitis Kronis. Perbedaan dari kedua tipe Seminal Vesikalis ini adalah :
Pada Seminal vesikulitis akut gejalanya lebih ke rasa sakit sedangkan pada Seminal vesikulitis kronis gejalanya lebih tampak dan dapat dilihat.
Seminal Vesikulitis Kronis umumnya memiliki gejala antara lain seperti :
1.      Sperma berdarah, darah bisa berupa darah segar ataupun berupa bekuan darah.
2.      Menjadi sering berkemih
3.      Rasa ingin berkemih yang mendesak dan rasa tidak nyaman
4.      Perasaan terbakar saat berkemih
5.      Nyeri pada daerah suprapubik dan di daerah perineum.  Nyeri ini semakin diperburuk saat terjadi ejakulasi  
6.      Ejakulasi yang menyakitkan.
7.      Kadang megalami ejakulasi dini
http://andrologihospital.com/seminal-vesiculitis.html
Sedangkan Seminalis Vesikulitis akut umumnya menimbulkan gejala pada penderitanya berupa :
1.      Timbul nyeri pada perut bagian bawah mirip dengan gejala peritonitis, nyari daerah perineum dan pangkal paha.
2.      Badan lemah.
3.      Deman dan menggigil.
4.      Mual muntah.
5.      Terjadi infeksi uretra posterior yang menimbulkan ketidaknyamanan  seperti rasa panas saat berkemih, sering berkemih, rasa ingin berkemih yang mendesak, nyeri saat berkemih (disuria), kemih yang bercampur dengan darah (hematuria).
6.      Nyeri pada  rectum yang dapat memperburuk proses BAB.
7.      Infeksi akut dapat menyebabkan nyeri  yang dapat mempengaruhi fungsi seksual .
8.      Jika gejala ini tidak segera ditangani, dapat menyebakan jumlah leukosit dan klasifikasi mungkin meningkat , terjadi abses prostat , muncul infeksi pada uretra , rektum dan gejala iritasi perineum.

Article From : metropolehospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar