Kelainan penis pendek pada pria biasanya
disebut dengan istilah Mikropenis. Hal ini dapat terjadi akibat dari kurangnya
kadar hormon seks pria atau testoteron saat trimester kedua dan ketiga masa
kehamilan. Atau bisa disebabkan karena ketidakmampuan dalam merespon hormon
testoteron secara normal serta obesitas pada pria.
Pengobatan yang ditempuh dapat
dilakukan dalam beberapa cara. Apabila penis pendek terdeteksi sejak bayi/
kanak-kanak maka pengobatan dapat ditempuh dengan terapi hormon sejak
dini, bahkan sejak bayi menggunakan intramuskular testoteron atau gel
dihidrotestoteron topikal. Terapi yang dilakukan sebaiknya sebelum masa
pubertas atau sebelum berusia 14 tahun.
Apabila terapi hormon tidak berhasil
dilakukan, pengobatan yang dapat ditempuh adalah bedah orchiopexy. Bedah
ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor fisiologis, teknis, dan
risiko apabila operasi diadakan terlalu dini. Secara fisiologis, waktu
yang tempat untuk melakukan operasi ini adalah saat kelahiran hingga usia 6
bulan. Usia 6-12 bulan, bayi mulai memiliki kesadaran diri dan kewaspadaan
akan dipisahkan dengan ibunya. Kewaspadaan ini akan meningkat pada usia
1-3 tahun sehingga apabila anak pada usia tersebut dioperasi maka harus
didampingin ibunya. Pada usia 3-6 tahun, akan lebih mudah untuk melakukan
operasi namun di atas usia 6 tahun, mereka mulai cemas dengan operasi kelamin yang
akan dijalani. Secara teknis, orchiopexy dapat dilakukan oleh
ahli pediatrik dengan bantuan bius yang baik.
Sedangkan pada pria dewasa terapi
yang dapat dtempuh biasanya hanya dapat dilakukan dengan jalan operasi seperti
operasi memperpanjang penis atau memperlebar pembuluh darah.
Article From : metropolehospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar