Senin, 02 Desember 2013

BAYI TABUNG (IN VITRO FERTILISATION)

Salah satu jenis Tehnik Reproduksi Berbantu yang sering dipilih untuk mendapatkan momongan pada  permasalahan kemandulan wanita adalah dengan In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung. Istilah bayi tabung ini sendiri didapatkan dari bahasa latin yaitu in vitro yang berarti “dalam gelas atau tabung,”  dan  dari bahasa inggris fertilization yang berarti “pembuahan”.

Bayi tabung adalah metode pembuahan sel telur oleh sprema diluar tubuh ibu. Pembuahan ini dilakukan dengan cara mengambil sel telur ibu yang telah matang lalu diletakkan di dalam cawan petri (semacam mangkuk kaca berukuran kecil) yang telah diberikan media tanam kemudiandipertemukan dengan sperma untuk dibuahi. Hasil dari pembuahan ini kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim. Mungkin karena proses pembuahan tersebut terjadi di cawan kaca (seolah seperti tabung), akhirnya masyarakat mengenalnya sebagai pengertian bayi tabung.
Biasanya orang yang melakukan tindakan bayi tabung ini tidak berhasil dalam satu kali proses. Banyak langkah yang harus dijalani seperti penggunaan obat-obatan dalam bentuk semprotan hidung atau suntikan untuk mengubah siklus produksi sel telur dalam ovarium. Hal ini dikenal sebagai Down Regulation. Untuk merangsang ovarium memproduksi sel telur digunakan obat pemacu kesuburan agar bisa keluar lebih dari satu sel telur dalam setiap periode masa ovulasi. Apabila diketemukan sel telur yang matang dan siap untuk bereproduksi, maka sel telur yang matang tersebut diambil dari ovariun menggunakan jarum halus yang bisa diambil dengan bantuan USG.
Setelah pengambilan sel telur pada hari yang sama sel sperma juga diambil untik digabungkan dalam sebuah tabung. Apabila keduanya telah dicampurkan dalam beberapa hari, maka kedua sel telur dan sel sperma tadi diambil dan dimasukkan ke dalam rahim wanita. Apabila terdapat sebuah embrio yang berhasil menempel pada bagian dalam rahim dan bisa berkembang itulah saatnya terjadi kehamilan yang diinginkan.

Program bayi tabung memang bisa menjadi solusi alternatif. Namun demikian, hal tersebut akhirnya menuai reaksi dari para agamawan. Mereka memperdebatkan keabsahan program bayi tabung jika ditinjau dari kaca mata agama. Polemik tentang bayi tabung yang mereka soroti adalah seputar terjadinya pembuahan yang tidak terjadi secara alamiah, yakni tanpa melalui persetubuhan. Selain itu mereka juga mempermasalahkan munculnya aspek komersial dengan adanya sperma dan sel telur donor maupun persewaan rahim.
Article From : metropolehospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar