Selasa, 31 Desember 2013

TAHUKAH ANDA APA ITU FIMOSIS?

Fimosis adalah suatu kelainan pada penis yang ditandai dengan penyempitan pada prepusium (kulup/ kulit penis) sehingga prepusium penis tidak dapat ditarik ke belakang untuk membuka seluruh bagian kepala penis (kulup, prepuce, preputium, foreskin) karena melekat pada bagian kepala penis (glans) dan mengakibatkan tersumbatnya lubang saluran air seni. Sehingga hal ini bisa menyebabkan kesulitan dan kesakitan saat kencing.
Prepusium terdiri dari dua lapis, bagian dalam dan luar, sehingga dapat ditarik ke depan dan belakang pada batang penis. Pada fimosis, lapis bagian dalam preputium melekat pada kepala penis. Kadangkala perlekatan cukup luas sehingga hanya bagian lubang untuk berkemih (meatus urethra externus) yang terbuka. Fimosis (phimosis) ini bisa merupakan kelainan bawaan sejak lahir (kongenital) maupun didapat. Sehingga kelainan ini lebih sering dialami oleh bayi ,maupun anak. Karena kelainan ini juga menyebabkan bayi/anak sukar berkemih, kadang karena begitu sukarnya hingga menyebabkan kulit prepusium menggelembung seperti balon dan memicu  bayi/anak sering menangis keras sebelum urine keluar.
Fimosis kongenital (fimosis fisiologis) timbul sejak lahir sebenarnya merupakan kondisi normal pada anak-anak, bahkan sampai masa remaja. Karena memang pada dasarnya kulit prepusium selalu melekat erat pada kepala penis dan tidak dapat ditarik ke belakang pada saat lahir. Namun seiring bertambahnya usia serta diproduksinya hormon dan faktor pertumbuhan, terjadi proses keratinisasi lapisan epitel dan deskuamasi antara kepala penis dan lapis bagian dalam prepusium sehingga akhirnya kulit prepusium terpisah dari kepala penis.
Dan umumnya proses ini akan terjadi pada usia 3-4 tahun dimana penis tumbuh dan berkembang dan debris (cairan putih dan kental ) yang dihasilkan oleh epitel prepusium (smegma) mengumpul di dalam prepusium dan perlahan-lahan memisahkan prepusium dari kepala penis. Ereksi penis yang terjadi secara berkala membuat prepusium terdilatasi perlahan-lahan sehinga prepusium menjadi retraktil dan dapat ditarik ke belakang.
Hanya sekitar 4% bayi yang seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke belakang penis pada saat lahir, namun mencapai 90% pada saat usia 3 tahun dan hanya 1% laki-laki berusia 17 tahun yang masih mengalami fimosis kongenital. Walaupun demikian, penelitian lain mendapatkan hanya 20% dari 200 anak laki-laki berusia 5-13 tahun yang seluruh kulit prepusiumnya dapat ditarik ke belakang penis.
Kondisi ini memicu timbulnya infeksi pada penis (balantis). Karena fimosis dapat menyebabkan penumpukan smegma (kotoran hasil sekresi kelenjar kulup) di sekitar kepala penis. Penumpukan smegma tersebut dapat mendukung penyebaran berbagai bakteri penyebab peradangan. Jika fimosis menyebabkan kesulitan buang air kecil sehingga urin tertahan di saluran kencing (uretra) maka dapat terjadi infeksi uretra. Sebagian besar anak laki-laki yang baru lahir memiliki fimosis fisiologis. Namun, fimosis ini biasanya akan menghilang sendiri setelah anak berusia tiga tahun. Jika di usia 6-7 tahun fimosis masih ada sehingga menyebabkan masalah, maka dibutuhkan penanganan.
Jika keadaan ini di biarkan dimana muara saluran kencing di ujung penis tersumbat maka dokter menganjurkan untuk disunnat, tindakan ini dilakukan dengan membuka dan memotong kulit penis agar ujungnya terbuka. (Patologis, Dr.Sutisna Himawan,1996)

Article From :metropolehospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar