Rabu, 04 Desember 2013

PEMERIKSAAN PENYAKIT RUBELA

Pemeriksaan penyakit rubella menjadi sangat diperlukan pada wanita terutama wanita yang ingin atau sedang menghendaki kehamilan mengingat dampak negative yang dapat ditimbulkan oleh infeksi virus ini bila menyerang kehamilan. Dimana infeksi ini dapat menyebabkan keguguran dan cacat konginetal pada bayi.
Karena walaupun virus ini sebetulnya telah berada di beberapa tempat misalnya tenggorokan, bulu hidung, air seni, dan kotoran manusia,namun sering tidak menimbulkan gejala klinis selama masa inkubasi yaitu 14-21 hari setelah menginfeksi tubuh. Sehingga pemeriksaan dan diagnose penyakit ini tidak bisa hanya dilakukan dengan anamnese dan pemeriksaan klinis pada pasien, dan diperlukan pemeriksaan darah dilaboratorium.


Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dan IgM.
Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi.
Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan. Vaksinasi harus dilakukan pada waktu sebelum hamil karena setelah pemberian vaksin ini tidak boleh hamil dula sampai 2 atau 3 bulan kemudian. Seorang wanita dikatakan positif Rubella hanya apabila hasil laboratorium menunjukan Rubella IggM-nya positif, tapi apabila Rubella IgM-nya negatif dan Rubella IgG-nya positif, Toxo IgG & IgM -, itu berarti  terdapat antibodi atau daya tahan tubuh terhadap virus Rubella, sedang virus Rubellanya sendiri tidak ada.
Article From : metropolehospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar