Fimosis merupakan suatu kondisi
terjadinya perlengketan prepusium pada kepala penis sehingga prepusium tidak
dapat ditarik kebelakang. Hal ini normalnya terjadi pada bayi baru lahir dan
akan menghilang sendiri seiring bertambahnya usia bayi pada usia 3-4 tahun. Namun
keadaan ini kadang menimbulkan masalah bila perlengketan tidak kunjung hilang
hingga anak berusia diatas 6 tahun atau perlengketan terlalu luas hingga
menutupi sebagian besar kepala penis dan menutup lubang kencing sehingga
menimbulkan gangguan saat berkemih.
Apabila hal ini tidak segera
ditangani maka dapat menyebabkan kompikasi pada penderitanya yaitu antara lain
:
1. Ketidaknyamanan/nyeri saat berkemih
2. Fimosis persisten
3. Akumulasi sekret dan smegma di bawah
prepusium yang kemudian terkena infeksi sekunder dan akhirnya terbentuk
jaringan parut.
4. Pada kasus yang berat dapat
menimbulkan retensi urin.
5. Penarikan prepusium secara paksa dapat
berakibat kontriksi dengan rasa nyeri dan pembengkakan glans penis yang disebut
parafimosis.
6. Pembengkakan/radang pada ujung
kemaluan yang disebut balinitis.
7. Timbul infeksi pada saluran air seni
(ureter) kiri dan kanan, kemudian menimbulkan kerusakan pada ginjal.
8. Fimosis merupakan salah satu faktor
resiko terjadinya kanker penis.
yang seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke belakang penis.
yang seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke belakang penis.
9. Menimbulkan perdarahan pada saat
berkemih
10. Robekan pada prepusium
11. Infeksi prepusium & Infeksi gland
penis
Article From :metropolehospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.