Senin, 06 Januari 2014

TERLALU BANYAK KONSUMSI KEDELAI BAGUS NGGAK YA?

Kedelai merupakan salah satu bahan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Dimana kedelai ini dapat diolah menjadi beberapa lauk pauk yang sering dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya yaitu seperti tahu, tempe ataupun sari kacang kedelai atau yang sering diseut dengan susu kedelai.
Olahan kedelai menjadi salah satu pilihan bahan makanan pokok yang banyak digemari oleh masyarakat karena selain rasanya enak sehingga dapat mengantikan lauk lain olahan kedelai juga banyak mengandung nilai gizi terutama protein yang sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak.
Namun tahukah anda bahwa ternyata kedelai sebenarnya dapat meningkatkan terjadinya kemandulan pria maupun wanita? Hal ini disebabkan oleh salah satu kandungan yang dimiliki oleh kedelai yaitu isoflavon. Meskipun isoflavon terkenal bermanfaat untuk kesehatan kulit yaitu dapat menghaluskan kulit, namun ada penelitian yang menyebutkan bahwa isoflavon dapat mempengaruhi produksi sperma pada pria dan gangguan menstruasi pada wanita.
Hal ini dibuktikan dari peneliti yang dilakukan di Harvard School of Public Health dengan melakukan percobaan pada responden pria. Yang menemukan bahwa mengkonsumsi kedelai tiga bulan berturut-turut menyebabkan penurunan jumlah sperma sebanyak 40%. Hal ini karena kedelai mempengaruhi level testosteron dan dorongan seksual. Meski begitu, kedelai bisa mencegah terkena kanker prostat.
http://metropolehospital.com/kemandulan-infertilitas/kemandulan-pria
Selain itu kedelai juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada wanita. Hal ini disebabkan karena kedelai mempunyai kandungan phyto-estrogen yang cukup tinggi. Ini adalah jenis estrogen yang banyak ditemui pada tanaman dan lebih lemah dibandingkan estrogen yang diproduksi tubuh manusia. Phyto-estrogen memblokir sel yang peka terhadap rangsangan estrogen dalam tubuh. Sehingga tubuh tidak bisa menggunakannya untuk reproduksi. Dan selain itu konsumsi banyak kedelai sangat dianjurkan bagi wanita yang sudah mengalami menopause, karena bisa jadi alternatif yang efektif untuk terapi pergantian hormon yang hilang. Jadi bila hal ini diterapkan pada wanita yang masih di masa subur, bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang bisa berarti dua hal: kelebihan atau kekurangan hormon. Meskipun begitu kedelai tidak perlu dihindari. Untuk menghindari adanya gangguan reproduksi yang disebabkan oleh kedelai, salah satu pencegahan yang dapat dilakukan yaitu cukup dengan memperhatikan jumlah asupannya saja agar jangan berlebihan dalam mengkonsumsinya.

Article From : metropolehospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar