Torsio testis adalah suatu gangguan
pada testis dimana funikuler spermatika terpelintir sehingga menyebabkan asupan
darah ke testis berkurang hingga bisa berhenti sama sekali dan menyebabkan rasa
nyeri yang tiba-tiba pada testis. Kasus ini bila terjadi dalam waktu yang lama
dan tidak segera mendapatkan penanganan dapat menyebabkan timbulnya komplikasi
pada pria penderitanya salah satunya dapat menyebabkan kemandulan pria.
Torsio testis bisa terjadi pada semua
usia, tetapi paling sering terjadi pada usia dewasa muda (usia 10-30 tahun) dan
lebih jarang terjadi pada neonatus. Puncak insiden terjadi pada usia 13-15
tahun. Terdapat kecenderungan penurunan insiden sesuai dengan peningkatan usia.
Peningkatan insiden selama usia dewasa muda mungkin disebabkan karena testis yang membesar sekitar 5-6 kali selama pubertas. Testis kiri lebih sering terjadi disbanding testis kanan, hal ini mungkin disebabkan oleh karena secara normal spermatic cord kiri lebih panjang. Pada kasus torsio testis yang terjadi pada periode neonatus, 70% terjadi pada fase prenatal dan 30% terjadi postnatal.
Peningkatan insiden selama usia dewasa muda mungkin disebabkan karena testis yang membesar sekitar 5-6 kali selama pubertas. Testis kiri lebih sering terjadi disbanding testis kanan, hal ini mungkin disebabkan oleh karena secara normal spermatic cord kiri lebih panjang. Pada kasus torsio testis yang terjadi pada periode neonatus, 70% terjadi pada fase prenatal dan 30% terjadi postnatal.
Secara fisiologis otot kremaster
berfungsi menggerakkan testis mendekati dan menjauhi rongga abdomen guna
mempertahankan suhu ideal untuk testis. Adanya kelainan sistem penyanggah
testis menyebabkan testis dapat mengalami torsio jika bergerak secara
berlebihan. Beberapa keadaan yang menyebabkan pergerakan yang berlebihan itu,
antara lain adalah perubahan suhu yang mendadak (seperti pada saat berenang),
ketakutan, latihan yang berlebihan, batuk, celana yang terlalu ketat, defekasi,
atau trauma yang mengenai skrotum.
Terpluntirnya funikulus spermatikus
menyebabkan obstruksi aliran darah testis sehingga testis mengalami hipoksia,
edema testis, dan iskemia. Pada akhirnya testis akan mengalami nekrosis.
Article From :metropolehospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau
anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana
pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor
021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa
sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar