Rabu, 29 Januari 2014

BAGAIMANA BILA TORSIO TESTIS PENANGANANNYA TERLAMBAT?

Torsio testis adalah suatu gangguan pada testis dimana funikuler spermatika terpelintir sehingga menyebabkan asupan darah ke testis berkurang hingga bisa berhenti sama sekali dan menyebabkan rasa nyeri yang tiba-tiba pada testis. Torsio testis bisa terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terjadi pada usia dewasa muda (usia 10-30 tahun) dan lebih jarang terjadi pada neonatus. Puncak insiden terjadi pada usia 13-15 tahun. Terdapat kecenderungan penurunan insiden sesuai dengan peningkatan usia. Peningkatan insiden selama usia dewasa muda mungkin disebabkan karena testis yang membesar sekitar 5-6 kali selama pubertas. Testis kiri lebih sering terjadi disbanding testis kanan, hal ini mungkin disebabkan oleh karena secara normal spermatic cord kiri lebih panjang. Pada kasus torsio testis yang terjadi pada periode neonatus, 70% terjadi pada fase prenatal dan 30% terjadi postnatal.
http://metropolehospital.com/kemandulan-infertilitas/kemandulan-pria

Kasus ini dinilai sebagai kondisi emergensi dan membutuhkan pertolongan sesegera mungkin karena apabila kondisi ini tidak segera mendapatkan pertolongan hingga 6 jam dari rasa nyeri mulai terasa maka dapat menimbulkan komplikasi pada penderitanya salah satunya dapat menyebabkan kemandulan pria. dimana torsio testis akan berlanjut sebagai salah satu kegawat daruratan dalam bidang urologi. Keterlambatan lebih dari 6-8 jam antara onset gejala yang timbul dan waktu pembedahan atau detorsi manual akan menurunkan angka pertolongan terhadap testis hingga 55-85% (Cattolica, 1982).
Lalu bagaimana jika ke dokternya telat atau lebih dari 6 jam? Walaupun sudah lewat dari 6 jam, segera ke dokter masih diwajibkan. Pembedahan akan dilakukan pula untuk memeriksa apakah testi masih dapat diselamatkan (sekitar 5-10 % saja), tetapi yang terpenting adalah untuk fixasi testis satunya agar kejadian tidak berulang. Jadi untuk kasus akut, torsio testis yang terjadi kurang dari 6 jam atau lebih tetap merupakan kegawat daruratan media yang harus segera dikenali dan diterapi dengan bedah.
Pada beberapa kasus, torsio terjadinya ringan saja sehingga nyerinyapun hilang timbul dan kurang kentara, disini yang terjadi adalah torsio kronik. Seringkali kasus seperti ini tidak pernah membawa pasien ke dokter karena gejalanya memang tidak mengganggu, namun sayangnya proses kematian tetap terus berlangsung, walau dengan lebih perlahan. Dalam waktu lebih dari 6 bulan gejalanya adalah testis bersangkutan akan menciut karena mati dan tidak disuplai pembuluh darah. Jika testis yang menciut ini terjadi sebaiknya kecurigaan ke arah torsio kronik perlu dicurigai dan lagi-lagi Anda harus ke dokter, namun kali ini bukan untuk menyelamatkan si testis yang menciut itu melainkan menyelamatkan testis satunya yang masih hidup untuk difixasi sebagi upaya preventif karena testis tinggal satu ini adalah merupakan hal yang berharga untuk pria.
Sedangkan sumber lain juga ada yang menyebutkan tingkat keberhasilan penyelamatan testis adalah berdasarkan waktunya sebagai berikut (Cattolica, 1982) :
  • Jika penanganan dilakukan <6 jam, maka tingkat keberhasilan penyelamatan bisa mencapai 90-100%
  • Jika penanganan dilakukan 12-24 jam, maka tingkat keberhasilan penyelamatan bisa mencapai 20-50%
  • Sedang jika penanganan dilakukan >24 jam maka tingkat keberhasilan penyelamatan hanya bisa mencapai 0-10%
Article From :metropolehospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar