Torsio testis adalah suatu gangguan
pada testis dimana funikuler spermatika terpelintir sehingga menyebabkan asupan
darah ke testis berkurang hingga bisa berhenti sama sekali dan menyebabkan rasa
nyeri yang tiba-tiba pada testis. Torsio testis bisa terjadi pada semua usia,
tetapi paling sering terjadi pada usia dewasa muda (usia 10-30 tahun) dan lebih
jarang terjadi pada neonatus. Puncak insiden terjadi pada usia 13-15 tahun. Terdapat
kecenderungan penurunan insiden sesuai dengan peningkatan usia. Peningkatan
insiden selama usia dewasa muda mungkin disebabkan karena testis yang membesar
sekitar 5-6 kali selama pubertas. Testis kiri lebih sering terjadi disbanding
testis kanan, hal ini mungkin disebabkan oleh karena secara normal spermatic cord
kiri lebih panjang. Pada kasus torsio testis yang terjadi pada periode
neonatus, 70% terjadi pada fase prenatal dan 30% terjadi postnatal.
Kasus ini dinilai sebagai kondisi
emergensi dan membutuhkan pertolongan sesegera mungkin karena apabila kondisi
ini tidak segera mendapatkan pertolongan hingga 6 jam dari rasa nyeri mulai
terasa maka dapat menimbulkan komplikasi pada penderitanya salah satunya dapat
menyebabkan kemandulan pria. dimana torsio testis akan berlanjut sebagai salah
satu kegawat daruratan dalam bidang urologi. Keterlambatan lebih dari 6-8 jam
antara onset gejala yang timbul dan waktu pembedahan atau detorsi manual akan
menurunkan angka pertolongan terhadap testis hingga 55-85% (Cattolica, 1982).
Lalu bagaimana jika ke dokternya
telat atau lebih dari 6 jam? Walaupun sudah lewat dari 6 jam, segera ke dokter
masih diwajibkan. Pembedahan akan dilakukan pula untuk memeriksa apakah testi
masih dapat diselamatkan (sekitar 5-10 % saja), tetapi yang terpenting adalah
untuk fixasi testis satunya agar kejadian tidak berulang. Jadi untuk kasus
akut, torsio testis yang terjadi kurang dari 6 jam atau lebih tetap merupakan
kegawat daruratan media yang harus segera dikenali dan diterapi dengan bedah.
Pada beberapa kasus, torsio
terjadinya ringan saja sehingga nyerinyapun hilang timbul dan kurang kentara,
disini yang terjadi adalah torsio kronik. Seringkali kasus seperti ini tidak
pernah membawa pasien ke dokter karena gejalanya memang tidak mengganggu, namun
sayangnya proses kematian tetap terus berlangsung, walau dengan lebih perlahan.
Dalam waktu lebih dari 6 bulan gejalanya adalah testis bersangkutan akan
menciut karena mati dan tidak disuplai pembuluh darah. Jika testis yang menciut
ini terjadi sebaiknya kecurigaan ke arah torsio kronik perlu dicurigai dan
lagi-lagi Anda harus ke dokter, namun kali ini bukan untuk menyelamatkan si
testis yang menciut itu melainkan menyelamatkan testis satunya yang masih hidup
untuk difixasi sebagi upaya preventif karena testis tinggal satu ini adalah merupakan
hal yang berharga untuk pria.
Sedangkan sumber lain juga ada yang
menyebutkan tingkat keberhasilan penyelamatan testis adalah berdasarkan
waktunya sebagai berikut (Cattolica, 1982) :
- Jika penanganan dilakukan <6 jam, maka tingkat keberhasilan penyelamatan bisa mencapai 90-100%
- Jika penanganan dilakukan 12-24 jam, maka tingkat keberhasilan penyelamatan bisa mencapai 20-50%
- Sedang jika penanganan dilakukan >24 jam maka tingkat keberhasilan penyelamatan hanya bisa mencapai 0-10%
Article From :metropolehospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau
anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana
pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor
021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa
sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar