Torsio testis adalah suatu gangguan
pada testis dimana funikuler spermatika terpelintir sehingga menyebabkan asupan
darah ke testis berkurang hingga bisa berhenti sama sekali. Hal ini akan
menimbulkan nyeri yang sangat tajam dan dapat bereiko menyebabkn kematian pada
testis karena tidak mendapatkan asupan darah lagi. Hal ini lah yang dapat menyebabkan
kemandulan pria. Hal ini tentu sangat dihindari oleh para pria, karena tentu
tidak ada satupun pria yang ingin mengalami kemandulan bukan?
Maka dari itu kasus ini harus
mendapatkan penanganan sesegera mungkin dimana waktu paling baik dalam
penaganan kasus ini adalah sebelum 6 jam setelah nyeri dirasakan. Karena biasanya
bila kasus ini segera mendapatkan penanganan sebelum 6 jam maka keberhasilan
dalam mencegah kerusakan testis hingga 90%, sedangkan bila penanganan dilakukan
lebih dari 6 jam maka tingkat keberhasilan dalam mencegah kerusakan pada testis
hanya 5-10 % saja.
Prinsip penanganan masalah kasus ini saat
diagnosis torsio testis telah ditegakkan, maka diperlukan tindakan pemulihan
aliran darah ke testis secepatnya. Yaitu dilakukan dengan cara detorsi manual dan eksplorasi pembedahan. Namun
biasanya keadaan ini lebih sering memerlukan eksplorasi pembedahan.
a. Detorsi manual
Pada umumnya terapi dari torsio
testis tergantung pada interval dari jarak waktu timbulnya nyeri hingga pasien
datang. Jika pasien datang dalam 4 jam timbulnya nyeri, maka dapat diupayakan
tindakan detorsi manual dengan anestesi lokal. Tetapi tindakan non operatif ini tidak
menggantikan explorasi pembedahan. Jika detorsi manual berhasil, maka
selanjutnya tetap dilakukan orchidopexy elektif dalam waktu 48 jam. Dalam
literatur disebutkan bahwa tindakan detorsi manual hanya memberikan angka
keberhasilan 26,5%. Sedangkan penelitian lain menyebutkan angka keberhasilan
pada 30-70% pasien.
b. Eksplorasi pembedahan
Dalam hal detorsi manual tidak dapat
dilakukan, atau bila detorsi manual tidak berhasil dilakukan maka tindakan
eksplorasi pembedahan harus segera dilakukan. Pada pasien-pasien dengan riwayat
serangan nyeri testis yang berulang serta dengan pemeriksaan klinis yang
mengarah ke torsio sebaiknya segera dilakukan tindakan pembedahan. Hasil yang
baik diperoleh bila operasi dilakukan dalam 4 jam setelah timbulnya onset
nyeri. Setelah 4 hingga 6 jam biasanya nekrosis menjadi jelas pada testis yang
mengalami torsio.
Eksplorasi pembedahan dilakukan melalui insisi scrotal midline untuk melihat testis secara langsung dan guna menghindari trauma yang mungkin ditimbulkan bila dilakukan insisi inguinal. Tunika vaginalis dibuka hingga tampak testis yang mengalami torsio. Selanjutnya testis direposisi dan dievaluasi viabilitasnya. Jika testis masih viabel dilakukan fiksasi orchidopexy, namun jika testis tidak viabel maka dilakukan orchidectomy guna mencegah timbulnya komplikasi infeksi serta potensial autoimmune injury pada testis kontralateral. Oleh karena abnormalitas anatomi biasanya terjadi bilateral, maka orchidopexy pada testis kontralateral sebaiknya juga dilakukan untuk mencegah terjadinya torsio di kemudian hari.
Eksplorasi pembedahan dilakukan melalui insisi scrotal midline untuk melihat testis secara langsung dan guna menghindari trauma yang mungkin ditimbulkan bila dilakukan insisi inguinal. Tunika vaginalis dibuka hingga tampak testis yang mengalami torsio. Selanjutnya testis direposisi dan dievaluasi viabilitasnya. Jika testis masih viabel dilakukan fiksasi orchidopexy, namun jika testis tidak viabel maka dilakukan orchidectomy guna mencegah timbulnya komplikasi infeksi serta potensial autoimmune injury pada testis kontralateral. Oleh karena abnormalitas anatomi biasanya terjadi bilateral, maka orchidopexy pada testis kontralateral sebaiknya juga dilakukan untuk mencegah terjadinya torsio di kemudian hari.
Article From :metropolehospital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar