Epididimistis merupakan salah satu infeksi
pada alat reproduksi pria yang dapat menyebabkan terjadinya kemandulan pria. Epididimis
adalah infeksi yang ditandai dengan adanya peradangan pada epididimis yaitu
struktur yang berlekuk-lekuk yang terletak di sekeliling testis. Penyakit ini
paling sering disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri dan virus yang
sering berhubungan dengan penyakiat Infeksi saluran kemih, Prostatitis (infeksi
prostat), Perioorkhitis dengan perlengketan tunika vaginalis yang meluas dan
radang pada korda spermatika, ataupun Penyakit menular seksual. Sehingga penyakit
ini lebih beresiko pada pria yang suka
berganti-ganti pasangan seksual tanpa perlindungan ataupun pria yang memiliki
kebiasaan berhubungan seksual yang tidak normal. Namun meskipun begitu penyakit
ini juga dapat disebabkan oleh faktor lain yang bersifat non-infeksius.
Bakteri yang paling sering ditemukan pada
infeksi ini adalah Chlamydia trachomatis. Mikroba ini juga bertanggung jawab 2/3
infeksi kelamin pria. Setelah clamydia, bakteri dan virus lain yang sering ditemukan
menjadi penyebab penyakit ini adalah Neisseria gonorrhoeae dan E. coli. Dan selain
itu penyakit ini juga dapat disebabkan oleh Ureaplasma, Mycobacterium, dan
sitomegalovirus, bisa juga Cryptococcus pada pasien dengan infeksi HIV. E. coli
lebih sering terjadi pada anak laki-laki sebelum pubertas, orang tua dan
homoseksual.
Sedang penyebab non-infeksi yang mungkin dapat
menimbulkan epididimistis adalah adanya Reflux of sterile urine (urine tanpa
bakteri) melalui saluran-saluran ejakulatorius dapat menyebabkan radang. Pada
anak-anak, ini mungkin merupakan respon setelah infeksi dengan enterovirus,
adenovirus atau Mycoplasma pneumoniae. Selain itu trauma seperti jatuh,
gangguan anatomi pada penis yaitu retrograde yang menyebabkan urin kembali
masuk ke saluran genital dan mengalir ke epididimis, serta operasi seperti prostatektomi,
kateterisasi urin, dan vasektomi atau pemberian obat-obatan seperti amiodarone juga
termasuk dalam beberapa faktor penyebab epididimistis non-infeksius ini.
Article From :metropolehospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau
anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana
pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor
021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa
sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar