Senin, 27 Januari 2014

DEFINISI HIPOGONADISME PRIMER

Hipogonadisme adalah suatu gangguan pada pria yang menyebabakan terjadinya produksi hormone testoteron yang kurang memadai oleh testis. Hal ini adlaah hal yang sangat mengganggu kehidupan bagi pria. Karena pria sangat membutuhkan hormone ini terutama untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam hal ini hormone testoteron sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan pria karena hormone ini berfungsi untuk perkembangan dalam pembentukkan karakter pria terutama fisik, mendorong keinginan seksualnya serta mengatur suasana hati pria, dll.
Hipogonadisme ini ada 2 jenis, yaitu hipogonadisme primer dan hipogonadisme sekunder
Hipogonadisme Primer juga dikenali sebagai kegagalan testikular utama disebabkan masalah pada buah zakar. Karena hipogonadisme primer kelainan terletak pada testis sehingga akan dijumpai kadar testosteron yang rendah disertai dengan meningkatnya hormon gonadotropik, suatu hormon stimulatir yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis di otak, yaitu follicle stimulating hormone (FSH) dan luitenezing hormone (LH) yang meningkat. Hormon ini akan merangsang testis untuk menghasilkan hormon testosteron. Keadaan ini dikenal dengan sebutan hipergonadotropik-hipogonadism.
http://metropolehospital.com/kemandulan-infertilitas/kemandulan-priaAda beberapa penyakit yang menyebabkan hipogonadisme primer, yaitu testis yang tidak turun, infeksi pada testis atau trauma karena kecelakaan, dikebiri serta komplikasi penyakit gondongan. Sedangkan pada hipogonadisme sekunder kelainan terletak pada otak atau hipofisis, sehingga akan dijumpai kadar hormone testosteron yang rendah dengan hormon gonadotropik yang rendah. Keadaan ini dikenal sebagai hipogonadisme-hipogonadotropik. Ada beberapa penyakit kronis yang didapat, seperti tumor hipofisis, penyakit-penyakit kritis, pasca radiasi. Disamping menurunkan libido dan Disfungsi Ereksi (DE), hipogonadisme juga dapat menyebabkan infertilitas yang bisa mengakibatkan kemandulan pria akibat gangguan produksi sperma di dalam testis. Defisit hormon testosteron pada masa pertumbuhan dapat mengganggu perkembangan dan pematangan tanda-tanda seksual sekunder. Osteoporosis, yang sering terjadi pada wanita (menopause), juga dapat dialami oleh pria akibat hipogonadisme. Diduga hal ini merupakan akibat langsung defisiensi hormon testosteron akan mengganggu proses pembentukan tulang dan meningkatkan pengeroposan.


Article From :metropolehospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar