Hipogonadisme adalah suatu gangguan
pada pria yang menyebabakan terjadinya produksi hormone testoteron yang kurang
memadai oleh testis. Hal ini adlaah hal yang sangat mengganggu kehidupan bagi
pria. Karena pria sangat membutuhkan hormone ini terutama untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Dalam hal ini hormone testoteron sangat dibutuhkan untuk
perkembangan dan pertumbuhan pria karena hormone ini berfungsi untuk
perkembangan dalam pembentukkan karakter pria terutama fisik, mendorong
keinginan seksualnya serta mengatur suasana hati pria, dll.
Hipogonadisme ini ada 2 jenis, yaitu hipogonadisme
primer dan hipogonadisme sekunder
Hipogonadisme Primer juga
dikenali sebagai kegagalan testikular utama disebabkan masalah pada buah zakar.
Karena hipogonadisme primer kelainan terletak pada testis sehingga akan
dijumpai kadar testosteron yang rendah disertai dengan meningkatnya hormon
gonadotropik, suatu hormon stimulatir yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis
di otak, yaitu follicle stimulating hormone (FSH) dan luitenezing hormone (LH)
yang meningkat. Hormon ini akan merangsang testis untuk menghasilkan hormon
testosteron. Keadaan ini dikenal dengan sebutan hipergonadotropik-hipogonadism.
Ada beberapa penyakit yang
menyebabkan hipogonadisme primer, yaitu testis yang tidak turun, infeksi pada
testis atau trauma karena kecelakaan, dikebiri serta komplikasi penyakit
gondongan. Sedangkan pada hipogonadisme sekunder kelainan terletak pada otak
atau hipofisis, sehingga akan dijumpai kadar hormone testosteron yang rendah
dengan hormon gonadotropik yang rendah. Keadaan ini dikenal sebagai
hipogonadisme-hipogonadotropik. Ada beberapa penyakit kronis yang didapat,
seperti tumor hipofisis, penyakit-penyakit kritis, pasca radiasi. Disamping menurunkan libido dan
Disfungsi Ereksi (DE), hipogonadisme juga dapat menyebabkan infertilitas yang
bisa mengakibatkan kemandulan pria akibat gangguan produksi sperma di dalam
testis. Defisit hormon testosteron pada masa pertumbuhan dapat mengganggu
perkembangan dan pematangan tanda-tanda seksual sekunder. Osteoporosis, yang
sering terjadi pada wanita (menopause), juga dapat dialami oleh pria akibat
hipogonadisme. Diduga hal ini merupakan akibat langsung defisiensi hormon
testosteron akan mengganggu proses pembentukan tulang dan meningkatkan
pengeroposan.
Article From :metropolehospital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar