Minggu, 26 Januari 2014

PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA TORSIO TESTIS

Torsio testis adalah gangguan pada testis yang disebabkan oleh terpeluntirnya funikulus sprematikus sehingga menyebabkan suplai darah ke testis berkurang atau terhenti. Berkurang atau terhentinya suplai darah ke testis dapat menimbulkan komplikasi kerusakan hingga kematian pada testis yang dapat menyebabkan kemandulan pria. Maka dari itu penanganan terhadap kasus ini secepatnya sangat penting dilakukan agar terhambatnya suplai darah ke testis segera dapat diperbaiki. Namun untuk melakukan penangannya sendiri hal yang paling penting dilakukan adalah penegakkan diagnose suatu penyakit. Penegakkan diagnose sangat penting dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyakit apa yang dialami oleh pasien serta untuk menentukan langkah yang akan diambil untuk penaganannya. Memang biasanya sekitar dua per tiga pasien, berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik saja cukup untuk menegakkan diagnosis yang tepat. Namun kadang ada beberapa pasien penderita torsio testis diperiksa dengan pemeriksaan fisik saja belumdapat mendapatkan diagsosa yang tepat sehingga membutuhkan pemeriksaan penunjang untuk dapat menegakkan diagnosa. Pemeriksaan penunjang ynag biasa dilakukan untuk menentukan adanya torsio testis atau tidak pada seorang pasien antara lain seperti :
http://metropolehospital.com/kemandulan-infertilitas/kemandulan-pria• Pemeriksaan sedimen urin tidak menunjukkan adanya leukosit
• Pemeriksaan darah tidak menunjukkan tanda inflamasi
• Stetoskop Doppler, ultrasonografi Doppler, dan sintigrafi testis. Semuanya bertujuan menilai adanya aliran darah ke testis. Pada torsio testis tidak didapatkan adanya aliran darah ke testis.
Diagnosis torsi testis dibuat berdasarkan kecurigaan klinis yang diperoleh dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik termasuk dengan eksplorasi skrotum. Akan tetapi jika masih meragukan, color Doppler ultrasound atau nuclear testicular scan bisa digunakan untuk membantu dalam menegakkan diagnosis.
Pada kasus torsi testis, pemeriksaan Doppler ultrasound tidak ditemukan adanya aliran darah, dan pada pemeriksaan scan radionuclide terjadi radionuclide tracer uptake yang rendah. Sedangkan pada kasus epididymo-orchitis, Doppler ultrasound akan memperlihatkan peningkatan aliran darah, dan radionuclide akan memperlihatkan peningkatan aktivitas radionuclide.
Jika ditemukan riwayat serangan nyeri skrotum dengan onset yang tiba-tiba dan intermiten pada anak laki-laki, diagnosis torsi intermiten dapat dipertimbangkan.

Article From :metropolehospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar