Senin, 27 Januari 2014

MENGENALI HIPOGONADISME PADA ANAK

Penyakit Hipogonadisme adalah penurunan produksi hormone testoteron pria oleh testis. Hal ini adalah masalah yang penting karena hormone testoteron adalah hormone pembentuk karakter pria serta hormone yang dapat mendorong timbulnya gairah seksual. Kerkurangan hormone ini dapat menimbulkan  resiko  disfungsi ereksi, massa lemak tubuh, menurunnya libido, massa dan kekuatan otot serta terjadinya osteoporosis pada penderitanya. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi kesuburan pada pria itu sendiri hingga dapat menimbulkan kemandulan pria.
Untuk kasus ini sendiri dapat di derita oleh pria sejak masih di dalam kandungan, sebelum memasuki masa puber, atau pun dapat terjadi saat sudah dewasa. Itulah alasan mengapa kasus ini bisa menunjukkan manifestasi klinis yang berbeda-beda. Maka dari itu sangat penting melaukan pendeteksian dini pada anak lelaki anda untuk menghindari komplikasi yang yang dapat mengancam penderitanya. Salah satu cara mendeteksi secara dini penyakit ini pada anak lelaki adah dengan memperhatikan fisik anak tersebut.
Apabila anak laki-laki sudah berusia 15-17 tahun, tetapi secara fisik belum terlihat kumis atau rambut halus, penis tidak berkembang, suara kecil, tidak ada jerawat pada wajah, atau tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan seksual lainnya, maka perlu diwaspadai terjadinya hipogonadisme. orang tua harus memiliki peran untuk melakukan deteksi dini hipogonadisme pada anak. Di antaranya dengan waspada adanya kelainan yang mungkin terjadi selama masa tumbuh kembang anak, dan segera berkonsultasi ke dokter begitu mendapati kecurigaan.

Article From :metropolehospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar