Sabtu, 04 Januari 2014

CARA MENDIAGNOSIS ANAL FISTULA



 Mengalami anal fistula atau robekan atu luka bernanah pada rectum yang menembus hingga bokong tentu sangat menyakitkan. Pasalnya adanya luka ini dapat menimbulkan gejala hingga keluar kentut atau tinja lewat lubang tersebut yang dapat memperparah keadaan luka tersebut. Namun  kadang penderitanya sering tidak menyadari kehadiran penyakit tersebut karena luka yang menembus  pada bokong hanya terlihat seperti bintik atau bulatan yang memerah, sering disertai rembesan nanah atau darah disekitarnya. da penderitanya sering mengira bintik atau bulatan tersebut, bisul atau luka lecet biasa. Maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan penujang untuk menegakkan diagnosis penyakit tersebut.     Pemeriksaan penunjang tersebut dapat dilakukan dengan cara :
http://metropolehospital.com/anorectal/anal-fistula

1.      Menggunakan  anoskop yang di masukkan kedalam rektum dan sigmoidoskop. Dimana hal ini akan dapat membantu menentukan penyebabnya hal ini berfungsi untuk mengetahui berapa kedalaman fistula jika di perlukan maka di bawakan ke laboratorium.
2.      Fistulografi: Injeksi kontras melalui pembukaan internal, diikuti dengan anteroposterior, lateral dan gambaran X-ray oblik untuk melihat jalur fistula.
3.      Ultrasound endoanal / endorektal: Menggunakan transduser 7 atau 10 MHz ke dalam kanalis ani untuk membantu melihat differensiasi muskulus intersfingter dari lesi transfingter. Transduser water-filled ballon membantu evaluasi dinding rectal dari beberapa ekstensi suprasfingter.
4.      MRI: MRI dipilih apabila ingin mengevaluasi fistula kompleks, untuk memperbaiki rekurensi.
5.      CT- Scan: CT Scan umumnya diperlukan pada pasien dengan penyakit crohn atau irritable bowel syndrome yang memerlukan evaluasi perluasan daerah inflamasi. Pada umumnya memerlukan administrasi kontras oral dan rektal.4Barium Enema: untuk fistula multiple, dan dapat mendeteksi penyakit inflamasi usus.
6.      Anal Manometri: evaluasi tekanan pada mekanisme sfingter berguna pada pasien tertentu seperti pada pasien dengan fistula karena trauma persalinan, atau pada fistula kompleks berulang yang mengenai sphincter ani.
 

Article From : metropolehospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar