Minggu, 24 November 2013

RADANG URETRA NON GONOKOKAL

Radanguretra non gonoroe atau Non Gonokokal Uretrhitis (NGU) adalah radang saluran kencing yang disebabkan oleh kuman penyakit selain nesseria gonoroe. Kuman penyakit penyebab nya bisa disebabkan oleh virus Chlamydia trachomatis, herpes simplek, Trichomonas spp, cytomegalovirus, E.coli, dsb.


Telah terbukti bahwa lebih 50% dari pada semua kasus urethritis non gonoroe disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. C.trachomatis merupakan parasit intra obligat, menyerupai bakteri Gram negative. Pada dasarnya kuman ini mempunyai predileksi pada epitel kolumner yang pada pria merupakan sebagian besar epitel mukosa urethra. Penis dengan urethranya merupakan organ penting dalam senggama. Discar urethra sebagai gejala utama dan sekaligus merupakan sumber dan sarana penularan/ transmisi penyakit menular seksual. Infeksi Chlamydia pada urethra mengakibatkan peradangan urethra atau uretritis menular seksual (UMS) atau STU (Sexually Transmitted Urethritis). Respon inipun mengakibatkan timbulnya peradangan ringan sampai berat. Akibat peradangan pada urethra terjadi keluhan atau symptoms dan tanda-tanda (sign) urethritis seperti dysuria (urethral dyscomfort) adalah rasa tidak nyaman, gatal, sakit atau rasa panas saat kencing. Dalam perkembangan C.trachomatis mengalami 2 fase:
Fase I : Disebut fase non infeksiosa, terjadi keadaan laten yang dapat ditemukan baik pada genitalia maupun konjungtiva. Pada saat ini kuman sifatnya intraseluler dan ada di dalam vakuol yang letaknya melekat pada inti sel hospes dan disebut badan inklusi.
Fase II: Fase penularan vakuol pecah kuman keluar dalam bentuk badan elementer yang dapat menimbulkan infeksi pada sel hospes yang baru.

Radang uretra seringkali ditemukan pada pria usia antara 25 dan 35 tahun. Hal ini juga bisa terjadi pada wanita, tetapi lebih sulit untuk didiagnosis karena pada wanita biasanya tidak menunjukan banyak gejala. Ketika gejala timbul, baik pria dan wanita akan merasakan gejala nyeri saat berkemih, keinginan untuk sering berkemih dan sekret abnormal keluar dari vagina atau penis. Pria juga dapat merasakan nyeri saat berhubungan seksual atau saat ejakulasi dan rasa sakit pada ujung penis. Biasanya wanita juga mengalami nyeri perut dan demam tinggi. Untungnya, uretritis bukan merupakan kondisi yang mengancam jiwa dan dapat diobati dengan antibiotik dan penghilang rasa sakit. Namun, ketika tidak diobati dengan benar, uretritis dapat menyebabkan komplikasi, seperti infeksi testis (orkitis) dan kelenjar prostat (prostatitis) pada pria, dan infeksi pada serviks (servisitis) dan organ reproduksi (penyakit radang panggul) pada wanita.

Article From : metropolehospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar