Seperti
kebanyakan pada wanita Indonesia yang sering menganggap keputihan adalah hal
biasa , padahal keputihan merupakan salah satu tanda terjadinya masalah
kesehatan pada alat reproduksi. Begitu juga pada ibu hamil, ciri-ciri keputihan
yang merupakan perubahan normal kehamilan (fisiologis) yaitu berwarna
bening keputihan, keputihan tidak berbau , tidak membuat anda gatal
dan tidak terasa nyeri. Namun apabila gejala keputihan dirasa sudah menyimpang
dari rasa menyimpang dari ciri-ciri diatas, bisa jadi telah terjadi infeksi dan
menyebabkan keputihan yang abnormal. Keputihan yang abnormal memiliki resiko
komplikasi yang bermacam-macam, Komplikasi kelainan keputihan
akibat infeksi selama kehamilan itu antara lain:
§ Pada saat persalinan bayi dapat kontak dengan bakteri
penyebab infeksi sehingga dapat menyebabkan penyakit atau kecacatan
§ Infeksi chlamydia dapat menyebabkan
terjadinya keguguran, pecah selaput ketuban dini/sebelum waktunya (persalinan
prematur ). Infeksi ini bisa berakhir pada kematian pada ibu dan anak bila
tidak ditangani dengan benar dan segera.
§ Infeksi virus herpes Simplex dapat
menyebabkan radang pada otak bayi (ensepalitis).
§ Infeksi jamur candida dapat meningkatkan
resiko terjadinya ayan (epilepsi)
§ Infeksi virus HPV dapat menyebabkan
terjadinya papiloma laring pada bayi yang meyebabkan gangguan pencernaan bayi
hingga kematian
§ infeksi bakteri Neisserea Gonorrhoeae dapat
menyebabkan infeksi pada mata bayi hingga terjadi kebutaan
§ Pada keputihan yang tidak normal yang disebabkan oleh
infeksi, tentunya infeksi yang berlanjut dan tergantung penyebabnya, dapat
mengganggu kesehatan ibu hamil.
Tips cara
mengatasi keputihan saat kehamilan :
1.
Selalu menjaga kebersihan daerah
kemaluan dengan baik
2.
Bersihkan dan keringkan selalu
kemaluan setiap habis buang air kecil dan besar
3.
Arah basuh dilakukan dari arah depan
kebelakang. Sebab hal ini efektif untuk menanggulangi infeksi dari
mikroorganisme yang berasal dari dubur
4.
Bila celana basah dan lembab (
karena wanita hamil menjadi lebih sering buang air kecil) maka gantilah dengan
celana yang bersih dan kering
5.
Pakailah celana dalam yang terbuat
dari katun sehingga mudah menyerap keringat.
6.
Tidak disarankan menggunakan
pembersih vagina yang bersifat antiseptik, bersihkan vagina dengan air mengalir
yang bersih tanpa perlu memasukan cairan pembersih vagina keliang vagina.
7.
Hindari penggunaan pantyliner
8.
Bila menemukan keputihan yang
berbau, berwarna , dan gatal serat putih menggumpal, konsultasikan segera ke
dokter terdekat atau spesialis kandungan sehingga dokter dapat menilai adanya
kemungkinan infeksi dan dapat ditangani sedini mungkin.
9.
Khusus untuk keputihan akibat
infeksi , maka pasangan seksual penderita pun harus diperiksa dan diobati , hal
ini agar tidak terjadi fenomena pingpong yaitu penularan timbal balik suami istri.
Dan diharapkan selama keputihan berlangsung, untuk tidak melakukan hubungan
intim sementara waktu.
Article From : metropolehospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar