Kista ovarium ada 2 macam
yaitu kista ovarium fisiologis (normal) dan patologis (abnormal). Pada kista
fosiologis biasanya tidak memerlukan penanganan khusus karena kista ini
membesar saat proses ovulasi terjadi dan dapat menyusut dan menghilang dengan
sendirinya. Lain halnya dengan kista patologis yang perlu penanganan khusus
untuk penyembuhannya seperti tindakan operasi. Namun kista tidak membesar dan
berbahaya begitu saja. Karena seperti proses pertumbuhan pada umumnya, proses
pertumbuhan kista pun butuh waktu dan tahapan, yang dimana kadang pertumbuhan
kista itu sendiri dipicu oleh asupan nutrisi yang salah. Maka dari itu sangat
penting bagi wanita yang telah divonis menderita kista ovarium yang digolongkan
abnormal atau berbahaya oleh dokter kandungan anda untuk mengetahui makanan apa
yang patut dihindari dan berbahaya bagi kista anda :
•
Jeroan, daging merah (sapi, kerbau, kambing, babi,
dll)
Hal ini
dikarenakan daging merah dapat memfasilitasi pertumbuhan sel yang tidak normal.
•
Makanan yang mengandung vetsin, seafood
(udang, kerang, cumi, kepiting), makanan yang diawetkan termasuk ikan asin dan
makanan kaleng;
Udang, kerang, kepiting, cumi
mengandung kandungan lemak tinggi. Penderita kanker atau tumor harus mengurangi
makanan yang mengandung lemak tinggi karena bisa merangsang berkembangnya sel
kanker.
Sedangkan
ikan asin yang diolah dari bahan tidak segar mengalami penguraian sehingga
menjadi bahan allergen yang mengundang reaksi imunitas tubuh. Akibatnya, tubuh
akan merasa meriang, gatal-gatal, dan bengkak. Sementara itu, bagi penderita
kanker akan timbul reaksi berdenyut-denyut dan timbul rasa nyeri di bagian
tubuh yang terkena kanker. Selanjutnya karena ada gangguan permeabilitas
(penyerapan air) jaringan tubuh, permukaan luka akan tampak basah, benyek, dan
kadang-kadang terjadi perdarahan. Yang lebih memprihatinkan, beberapa produsen
pengolah ikan sering menambahkan formalin atau bahan pengawet mayat, bukan
pengawet makanan. Formalin ini bersifat hepatotoksik atau racun bagi organ
hati, sehingga semakin lama mengganggu sistem kerja sel dan jaringan yang
akhirnya memicu kanker.
Dan makanan awetan biasanya mengandung senyawa kimia yang dapat berubah menjadi karsinogenaktif.
Dan makanan awetan biasanya mengandung senyawa kimia yang dapat berubah menjadi karsinogenaktif.
•
Minuman beralkohol dan soft drink
Seperti
yang kita ketahui minuman ringan atau soft drink mengandung zat pewarna, perasa,
dan pengawet diman senyawa kimia ini bersifat karsinogen.
•
Es atau minuman
dingin
mengganggu kelancaran peredaran darah.
Alkohol merangsang aktivitas bawah sadar sehingga jumlah oksigen dalam tubuh menurun.
Alkohol merangsang aktivitas bawah sadar sehingga jumlah oksigen dalam tubuh menurun.
•
Sayuran, seperti : tauge, sawi putih,
kangkung, cabe;
Tauge mengandung zat yang
mendorong pertumbuhan sel kanker.
Sawi putih dan kangkung dapat mengurangi efektivitas kerja obat.
Cabai merangsang aktifitas bawah sadar sehingga menurunkan jumlah oksigen dalam tubuh.
Sawi putih dan kangkung dapat mengurangi efektivitas kerja obat.
Cabai merangsang aktifitas bawah sadar sehingga menurunkan jumlah oksigen dalam tubuh.
·
Buah- buahan, seperti : lengkeng, nangka,
durian, nenas, duku, anggur.
Lengkeng dan nangka mengandung zat
tumbuh bagi sel kanker.
Durian, duku, nanas, dan anggur menghasilkan alkohol sehingga merangsangberkembangnya sel kanker.
Durian, duku, nanas, dan anggur menghasilkan alkohol sehingga merangsangberkembangnya sel kanker.
Durian, nangka, lengkeng, nenas, duku dan anggur
bila sangat matang mengandung alkohol yang bisa memicu berkembangnya sel
kanker.
·
Daging Unggas
Biasanya
untuk memacu pertumbuhan ternak atau unggas digunakan obat-obatan kimia
termasuk hormon yang disuntikkan ke dalam tubuh hewan sehingga bobot ternak
atau unggas cepat meningkat. Suntikan hormon yang diberikan pada ternak mirip
hormon anabolic pada manusia. Hormon ini diduga memicu kanker prostat dan
kanker kelenjar.Namun dalam hal ini mungkin tidak berpengaruh dan tidak perlu
dicemaskan bagi wanita yang menderita kista fisiologis, karena kista ini bisa
jadi merupakan sebagian efek dari siklus menstruasi yang akan menghilang
seiring tahapan siklus menstruasi berikutnya.
Namun hal ini lain halnya
bagi wanita yang menderita kista ovarium fisologis, tidak perlu begitu
mencemaskan akan pengkonsumsian makanan ini karena kista ini biasanya terjadi
hanya akibat proses siklus ovulasi yang terjadi setiap bulannya dan akan
menghilang seiring dengan berjalannya siklus selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar