Untuk mengetahui apakah terjadi
kemandulan pada seorang wanita atau tidak bisa diketahui hanya berdasarkan
dengan konsultasi saja. Wanita bisa dikatakan mandul jika telah melalui tes-tes
kesuburan secara medis dan dinyatakan mandul oleh dokter. Tes ini dimulai dengan anamnese khususnya
tentang riwayat kesehatan sebelumnya serta pemeriksaan fisik untuk mengetahui
apakah ada penyakit atau kebiasaan terdahulu
yang mungkin dapat mempengaruhi kesuburan sekarang. Jika ada hal terkait maka
dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan selanjutnya. Pemeriksaan ini dilanjutkan dengan pemeriksaan ovulasi. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui apakah terjadi ovulasi atau tidak setiap bulannya.
Ada
beberapa cara untuk melakukan tes ini, diantaranyanya pasien di suruh mencatat
terjadinya ovulasi di rumah dengan cara mengukur suhu basal tubuh ketika bangun
tidur dan pagi hari selama beberapa bulan.
Pasien
juga bisa mencatat kondisi dan gambaran lendir rahim (serviks) dalam beberapa
bulan serta mencatat gambaran siklus menstruasi yang terjadi. Semua informasi
yang dicatat oleh pasien tersebut akan dianalisis oleh dokter sehingga bisa
diketahui ada atau tidaknya masalah pada ovulasi.
Dokter
juga dapat melakukan tes darah dan USG ovarium untuk mengetahui terjadinya
ovulasi pada seorang wanita. Jika ternyata ovulasi berlangsung dengan normal
maka diperlukan tes lanjutan. Beberapa tes kesuburan lanjutan pada wanita
sebagai berikut :
1. Histerosalpingografi
(HSG),
2. Laparoskopi
3. Hyteroskopi
4. Kontras
Hysterosalpingo sonografi
Pemeriksaan-pemeriksaan diatas bertujuan untuk mengetahui keadaan
organ-organ reproduksi seperti rahim, tuba fallopi, ataupun ovarium apakah mungkin
terjadi kelainan pada organ-organ tersebut yang dapat menganggu kesuburan. Sehingga
bila telah diketahui penyebab hambatan kesuburan itu bisa dilakukan tindakan selanjutnya
yaitu pengobatan.
Article From : metropolehospital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar