Kamis, 28 November 2013

GEJALA TRIKOMONIASIS

Diagnose pada radang vagina tidak hanya berdasarkan hasil konsultasi saja. Untuk mendapatkan diagnose yang tepat perlu dilakuakan uji laboratorium untuk mencari dan melihat bakteri maupun virus faktor penyebab utama dari penyakit tersebut. Untuk melihat penyebab radang vagina yang disebabkan oleh Trikomoniasis perlu dilakukan dengan pengamatan dengan menggunakan mikroskop karena bakteri penyebab trichomonas yaitu Trichomonas Vaginalis  terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Bakteri Trichomonas ini berbentuk buah pir dan memiliki flagela beberapa (ekor whiplike) pada salah satu ujungnya.

Namun tes laboratorium ini hanya akan dilakukan jika dokter mencurigai trikomoniasis sebagai kemungkinan diagnosis. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin harus mengirim sampel ke laboratorium, dan hasilnya mungkin tidak segera datang. Cara pemeriksaan awalnya adalah dokter akan mengumpulkan spesimen selama pemeriksaan panggul. Cara pengambilan specimen ini yaitu dengan memasukkan spekulum ke dalam vagina dan kemudian menggunakan aplikator kapas-tipped untuk mengumpulkan sampel. Sampel tersebut kemudian ditempatkan ke slide mikroskop dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
Pengambilan specimen pada vagina ini dilakukan karena Trichomonas jarang terlihat selama pengujian urin. Selain itu diagnosis trikomoniasis biasanya meminta pencarian untuk penyakit menular seksual lainnya, seperti sifilis, HIV, gonore, atau Chlamydia sebagai diagnosa banding.
gejala trikomoniasis
Gejala klinis trikomoniasis pada wanita tidak merupakan patokan diagnostik yang dapat dipercaya. Karena masa tunas sulit untuk dipastikan, tetapi diperkirakan berkisar antara 3-28 hari.
Pada wanita sering tidak menunjukkan keluhan maupun gejala sama sekali. Bila ada keluhan biasanya berupa pengeluaran sekret vaginal yang banyak dan berbau. Biasanya penderita datang dengan keluhan gatal pada daerah kemaluan dan gejala keputihan. Dari data-data yang dikumpulkan oleh Wolner-Hanssen (1989) dan Rein (1989) ternyata hanya 50-70% penderita yang mengeluh adanya pengeluaran sekret vaginal, sehingga pernyataan bahwa trikomoniasis pada wanita harus selalu disertai pengeluaran sekret vaginal merupakan hal yang tidak benar
Infeksi Trikomoniasis menyerang vagina terutama pada bagian dinding vagina, serangan ini dapat bersifat akut maupun kronik. Pada kasus akut terlihat sekret vagina seropurulen berwarna kekuning-kuningan, kuning-hijau, berbau tidak enak (malodorous), dan berbusa. Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab. Kadang-kadang terbentuk abses kecil pada dinding vagina dan serviks, yang tampak sebagai granulasi berwarna merah dan dikenal sebagai "strawberry appearance" dan disertai gejala dispareunia, perdarahan pascacoitus, dan perdarahan intermenstrual. Bila sekret banyak yang keluar dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar genitalia eksterna. Selain vaginitis dapat pula terjadi uretritis, Bartholinitis, skenitis, dan sistisis yang pada umumnya tanpa keluhan. Pada kasus yang kronik gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa. 
Article From : metropolehospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar