Jumat, 29 November 2013

APA ITU KISTA DENOMA?

Kista denoma merupakan salah satu kista ovarium yang jinakj. Kista denoma ini terbentuk dari berkembangnya sel-sel pada lapisan permukaan indung telur (ovarium) yang membesar dan berisi cairan lendir jernih-encer (serosum) dan mucus. Pembesaran kista ini dapat mencapai hingga diameter 12 inchi atau lebih. Pembesaran kista ini hingga dapat menekan organ-organ lain di dalam perut dan menimbulkan rasa sakit. Gejala yang timbul biasanya akibat penekanan pada bagian tubuh sekitar seperti kandung kencing sehingga dapat menyebabkan semacam ”beser”.
Bila kista terdapat implantasi pada peritonium disertai asites maka harus dianggap sebagai neoplasma yang ganas, dan 30% sampai 35% akan mengalami keganasan. Kista jenis ini juga dapat menyerang indung telur kanan dan kiri.
Di Indonesia, Hartadi (1970) menemukan frekuensi sebesar 27%; sedangkan Gunawan (1977) 29,9%; Sapardan (1970) 37,2% dan Djaswadi 15,1%. Tumor ini paling sering terdapat pada wanita berusia antara 20 – 50 th, dan jarang sekali pada masa pubertas.

Kista denoma ini ada 2 jenis, yaitu:
a.       Makroskopik
Tumor ini mempunyai bentuk bulat, avoid atau bentuk tidak teratur, dengan permukaan yang rata dan berwarna putih atau putih kebiru – biruan. Di beberapa tempat dindingnya sangat tipis sehingga transparan. Umunya tidak mengadakan perlekatan dengan sekitarnya. Bila ada perlekatan maka ini disebabkan oleh peradangan dan bukan oleh keganasan. Isi kista umumnya cairan yang jernih, kadang – kadang sangat kental berisi mucus. Kista ini biasanya bersifat multilceluler. Jika terjadi sobekan pada dinding kista, maka sel-sel epitel dapat tersebar pada permukaan peritoneum rongga perut, dan dengan sekresinya menyebabkan pseudomiksoma peritonci. Akibatnya timbul penyakit menahun dengan musim terus bertambah dan menyebabkan perlekatan. Akhirnya penderita meninggal karena ileus.
b.      Mikroskopik

Pada pemeriksaan mikroskopik tampak dinding kista dilapisi oleh epitel dengan inti pada dasar sel warnanya pucat, dan letaknya di antara sel-sel yang memudar karena terisi lendir. Pada kista-kista yang besar, sel-sel epitel tampak lebih rata (pendek). Kadang-kadang tampak gambaran papillomateur, tapi jarang seperti pada cyctadenoma serosum. Lapisan epitel ini bersifat adenomateus, menyebabkan invaginasi sehingga timbul kista baru, anak kista.
Article From : metropolehospital

Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar