Jumat, 25 Oktober 2013

TANGANI RADANG VAGINA DENGAN TEPAT


Jika cairan yang keluar dari vagina normal, kadang pembilasan dengan air bisa membantu mengurangi jumlah cairan. Cairan vagina akibat radang vagina perlu diobati secara khusus sesuai dengan penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi, diberikan antibiotik, anti-jamur atau anti-virus, tergantung kepada organisme penyebabnya yaitu sebagai berikut :


1. Vaginitis bakteri
Dokter biasanya akan meresepkan tablet metronidazole (Flagyl) melalui mulut (per oral), metronidazol gel (MetroGel) yang dioleskan pada vagina, atau krim klindamisin (Cleocin) yang dioleskan pada vagina. Obat biasanya digunakan 1 atau 2 kali sehari selama 5-7 hari. Infeksi bakteri juga diberikan jeli asam propionat agar cairan vagina lebih asam sehingga mengurangi pertumbuhan bakteri.
2. Infeksi jamur
Infeksi jamur biasanya diobati dengan krim antijamur atau supositoria, seperti mikonazol (Monistat), clotrimazole (Gyne-Lotrimin) dan tioconazole (Vagistat). Infeksi jamur juga dapat diobati dengan obat antijamur, seperti flukonazol (Diflucan).
3. Trikomoniasis
Dokter biasanya akan meresepkan metronidazole (Flagyl) atau (Tindamax) tinidazol tablet.
4. Penipisan lapisan vagina (atrofi vagina)
Estrogen vagina dalam bentuk tablet atau krim, secara efektif dapat mengobati vaginitis atrofik. Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.
5. Non-infeksius vaginitis
Untuk mengobati jenis vaginitis ini, perlu diketahui sumber iritasinya dan kemudian menghindarinya. Sumber yang mungkin dapat menyebabkan vaginitis jenis ini, antara lain sabun baru, deterjen, pembalut, atau tampon. Untuk mengendalikan gejalanya bisa dilakukan pembilasan vagina dengan campuran cuka dan air. Tetapi pembilasan ini tidak boleh dilakukan terlalu lama dan terlalu sering karena bisa meningkatkan resiko terjadinya peradangan panggul.
Jika akibat infeksi labia (lipatan kulit di sekitar vagina dan uretra) menjadi menempel satu sama lain, bisa dioleskan krim estrogen selama 7-10 hari. Selain antibiotik, untuk infeksi bakteri juga diberikan jeli asam propionat agar cairan vagina lebih asam sehingga mengurangi pertumbuhan bakteri.
Pada infeksi menular seksual, untuk mencegah berulangnya infeksi, kedua pasangan seksual
diobati pada saat yang sama.
Penipisan lapisan vagina pasca menopause diatasi dengan terapi sulih estrogen. Estrogen bisa diberikan dalafm bentuk tablet, plester kulit maupun krim yang dioleskan langsung ke vulva dan vagina.
Untuk mengurangi nyeri dan gatal-gatal bisa dibantu dengan kompres dingin pada vulva atau berendam dalam air dingin. Untuk mengurangi gatal-gatal yang bukan disebabkan oleh infeksi bisa dioleskan krim atau salep corticosteroid dan antihistamin per-oral (tablet). Krim atau tablet acyclovir diberikan untuk mengurangi gejala dan memperpendek lamanya infeksi herpes. Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri. Pada infeksi menular seksual, untuk mencegah berulangnya infeksi, kedua pasangan seksual diobati pada saat yang sama.
Selain itu ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang sangat berpengaruh untuk pengobatan radang vagina yaitu seperti :
1.      Pencegahan
Kebersihan yang baik dapat mencegah beberapa jenis vaginitis dari berulang dan dapat meredakan beberapa gejala
.
2.        Hindari bathtub dan pusaran air panas spa. Bilas sabun dari luar daerah genital Anda setelah mandi, dan keringkan area itu dengan baik untuk mencegah iritasi. Jangan gunakan sabun wangi atau kasar, seperti yang dengan deodoran atau antibakteri.
3.      Hindari iritasi. Ini termasuk tampon dan bantalan berparfum.
 Usap dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet. Hindari penyebaran bakteri dari tinja ke vagina. 

Article From : metropolehospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

1 komentar: