Jumat, 18 Oktober 2013

BAGAIMANA CARA PENGOBATAN ADNEXITIS ?


Terapi sederhana dapat dilakukan dengan duduk diantara 2 sujud, dua tangan dikepala dipinggang, tarik nafas tangan ke pangkal paha lalu badan bungkuk, tangan putar simpan di pantat bawah dan tahan nafas dada dan keluar nafas dihidung badan tegak tangan ke paha dan simpan dipinggang 30 menit. Jika penyakitnya masih dalam keadaan subakut, penderita harus diberi terapi dengan antibiotika dengan spektrum luas. Karena pemeriksaan-pemeriksaan ini memerlukan waktu, maka pengobatan perlu dimulai tanpa menunggu hasilnya. Dalam hal ini dapat diberikan penicilin dalam dosis tinggi atau antibiotika dengan spectrum luas (broad spectrum antibiotics), seperti ampecillin, dan lain-lain. Setelah hasil pembiakan serta tes-tes kepekaan diketahui, dapat dilakukan pengobatan yang paling sesuai. Kombinasi tetracycline dan penicillin G dalam dosis tinggi IV sangat efektif terhadap infeksi nifas, sedangkan di bagian Obstetri dan Ginekologi dipakai sulbenicillin atau garamicin atau kombinasi penicillin G dengan chloramphenicol dengan hasil cukup memuaskan. Jika keadaan sudah tenang, dapat diberi terapi diatermi dalam beberapa seri dan penderita dinasehatkan supaya jangan melakukan pekerjaan yang berat-berat. Dengan terapi ini biarpun sisa-sisa peradangan masih ada, keluhan-keluhan penderita seringkali hilang atau sangat berkurang. Sudah barang tentu perlekatan-perlekatan tetap ada dan ini menyebabkan bahwa keluhan-keluhan tidak dapat hilang sama sekali. 

Rawat inap menjadi sangat diperlukan apabila:
a.       keluar nanah dari tuba fallopi
b.      kesakitan yang amat sangat (seperti: mual, muntah, dan demam tinggi)
c.        penurunan daya tahan tubuh
d.       Kehamilan
Sedangkan terapi operatif mempunyai tempat pada salpingo-ooforitis kronik. Indikasi terapi ini adalah:
1.      Apabila setelah berulang kali dilakukan terapi dengan distermi keluhan tetap ada dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
2.      Apabila tiap kali timbul reaktivisasi dari proses radang.
3.      Apabila ada tumor disebelah uterus dan setelah dilakukan beberapa seri terapi diatermi tumor tidak mengecil, sehingga timbul dugaan adanya hidrosalping, piosalping, kista tubo-ovarial dan sebagainya.
4.      Apabila ada infertilitas yang sebabnya terletak pada tuba, dalam hal ini sebaiknya dilakukan laparoskopi dahulu untuk mengetahui apakah ada harapan yang cukup besar bahwa dengan pembedahan tuba dapat dibuka dengan sempurna dan perlekatan dapat dilepaskan.
Terapi operatif kadang-kadang mengalami kesukaran berhubung dengan perlekatan yang erat antara tuba/ ovarium dengan uterus, omentum dan usus, yang memberi harapan yang terbaik untuk menyembuhkan penderita ialah operasi radikal, terdiri atas histerektomi dan salpingo-ooforektomi bilateral. Akan tetapi, hal ini hanya dapat dilakukan pada wanita yang hampir menopause. Pada wanita yang lebih muda satu ovarium untuk sebagian atau seluruhnya perlu ditinggalkan, kadang-kadang uterus harus ditinggalkan dan hanya adneksa dengan kelainan yang nyata diangkat. Jika operasi dilakukan atas dasar indikasi infertilitas, maka tujuannya adalah untuk mengusahakan supaya fungsi tuba pulih kembali. Perlu dipikirkan kemungkinan diadakan in vitro fertilization. Terapi pada salpingo-ooforitis akuta bisa juga dilakukan dengan istirahat baring, perawatan umum, pemberian antibiotika dan analgetika. Dengan terapi tersebut penyakit menjadi sembuh atau menahun. Jarang sekali salpingo-ooforitis akuta memerlukan terapi pembedahan.
Article From :  metropolehospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar