Jumat, 25 Oktober 2013

CEGAH ADNEXITIS DARI SEKARANG!


Adnexitis adalah suatu radang pada tuba fallopi dan radang ovarium yang biasanya terjadi bersamaan. Radang ini kebanyakan akibat infeksi yang menjalar keatas dari uterus, walaupun infeksi ini bisa datang dari tempat ekstra vaginal lewat jalan darah atau menjalar dari jaringan sekitarnya. Adnexitis merupakan penyakit yang akut, kronis, dan umum terjadi di masyarakat walaupun sangat sedikit yang mengetahuinya. Penyakit ini kadang memunculkan gejala pada penderitanya dan kadang pula tidak, sehingga banyak sekali wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita adnexitis. Adnexitis sering diasosiasikan dengan Penyakit Menular Seksual (PMS) atau Sexually Transmitted Disease (STD), termasuk Chlamydia dan Gonorrhea.
Di Amerika Serikat sendiri, lebih dari satu juta wanita terinfeksi adnexitis setiap tahunnya, dan penderita terbanyak adalah remaja. Kurang lebih sebanyak 50.000 wanita mengalami kemandulan akibat penyakit ini.
Faktor resiko terjadinya Adnexitis :
1.                 Aktivitas seksual pada masa remaja
2.                 Berganti-ganti pasangan seksual
3.                 Pernah menderita PID (radang panggul)
4.                 Pernah menderita penyakit menular seksual
5.                 Pemakaian alat kontrasepsi yang bukan penghalang
Selain itu untuk menghindari penyakit ini pencegahan dapat dilakukan tidak hanya dari pihak wanita,  namun pihak laki - laki juga perlu membantu agar pasangan tidak tertular. Penangan ini antara lain dapat dilakukan dengan :
  1. Setia pada pasangan, penyakit ini sebagian besar ditularkan melalui hubungan seks bebas. 
  2. Segera hubungi dokter apabila gejala - gejala penyakit ini muncul
  3. Rutin memriksakan diri dan pasangan ke dokter ahli kandungan
  4. Penggunaan kondom saat berhubungan seksual
  5. Menjaga kebersihan organ genital.
Selain itu ada beberapa waktu dimana seorang wanita menjadi rentan terjangkit adnexitis, yaitu masa keamilan,persalinan dan nifas. Berikut beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindarinya, yaitu dengan cara  :
a. Selama kehamilan
Diet yang baik, karena anemia merupakan factor predisposisi infeksi nifas. Koitus pada akhir kehamilan sebaiknya dilarang karena memicu pecahnya ketuban dan terjadi infeksi.
b. Selama persalinan
Petugas dalam kamar bersalin harus memakai masker, bagi yang menderita infeksi pernafasan tidak boleh masuk ke kamar bersalin, alat yang dipakai harus suci hama. Pemeriksaan dalam atas indikasi, dan cegah perdarahan. Usaha pencegahan untuk masuknya kuman dalam jalan lahir cegah terjadinya persalinan lama dan menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin.
c. Selama nifas
Penderita dengan tanda infeksi jangan dirawat bersama wanita yang sehat, pengunjung pada hari pertama dibatasi, dan semua alat yang berhubungan dengan genitalia harus suci hama.

Article From : metropolehospital 
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar