Selasa, 22 Oktober 2013

MUDAHNYA MENCEGAH KEPUTIHAN


Pencegahan terhadap keputihan sama dengan pencegahan-pencegahan terhadap penyakit lain, misal dengan obat keputihan vagina. Yang paling utama untuk mencegah keputihan adalah menjaga kebersihan dan kelembaban vagina. Kita berganti celana dalam sesering mungkin karena kalau terlalu lembab bisa jadi sumber infeksi dan menimbulkan gejala keputihan. Kita harus membiasakan diri mengenal alat kelamin kita sendiri sehingga jika ada kelainan dapat langsung ditangani secepatnya. Makanya, mulai sekarang kita harus mewaspadai munculnya gejala-gejala keputihan yang enggak normal ini. Dan enggak perlu malu untuk memeriksakannya ke dokter.
Mengalami kelainan keputihan atau keputihan yang abnormal adalah hal yang mengganggu bagi wanita karena hal ini menyebabkan ketidaknyamanan terutama saat aktiftas meningkat. Maka dari itu mencegah timbulnya kelainan keputihan sangat diperlukan untuk menghidari ketidaknyamanan tersebut,berikut banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya keputihan :

1. Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu kestabilan pH di sekitar vagina. Salah satunya produk pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu. Produk seperti ini mampu menjaga seimbangan pH sekaligus meningkatkan pertumbuhan flora normal dan menekan pertumbuhan bakteri yang tak bersahabat. Sabun antiseptik biasa umumnya bersifat keras dan dapat flora normal di vagina. Ini tidak menguntungkan bagi kesehatan vagina dalam jangka panjang.
2. Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar vagina harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel-partikel halus yang mudah terselip disana-sini dan akhirnya mengundang jamur dan bakteri bersarang di tempat itu.
Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian.


3. Sering-seringlah mengganti celana dalam, terutama saat basah atau lembab, usahakan cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai. Tak ada salahnya Anda membawa cadangan celana dalam tas kecil untuk berjaga-jaga manakala perlu menggantinya. Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti katun. Celana dari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat suasana disekitar organ intim panas dan lembab.
4. Pakaian luar juga perlu diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena pori-porinya sangat rapat. Pilihlah seperti rok atau celana bahan non-jeans agar sirkulasi udara di sekitar organ intim bergerak leluasa.Ketika haid, sering-seringlah berganti pembalut.
5. Gunakan pantyliner disaat perlu saja dan hindari pemakaian pantyliner yang mengandung parfume, karena hal tersebut bisa menyebabkan iritasi. Serta jangan gunakan terlalu lama. Misalkan saat bepergian ke luar rumah dan lepaskan sekembalinya Anda dirumah.
6. Kebiasaan membersihkan daerah vital ini setelah buang air kecil atau buang air besar harus benar. Cara bilas yang aman adalah mengalirkan air dari depan ke arah belakang. Demikian pula saat mengeringkannya, bila arah ini salah maka kuman dari daerah anus dapat mencemari sekitar vagina yang lebih sensitif untuk mengalami infeksi.
7. Dalam keadaan haid atau menggunakan pembalut wanita, pakailah celana dalam yang pas sehingga pembalut tidak bergeser dari belakang ke depan.
8. Hati-hati menggunakan kloset duduk umum yang basah.
9. Jangan gunakan handuk bersama orang lain, dan hindari penggunaan pakaian renang basah bergantian.
10. Selain itu, keputihan atau dampak keputihan sering terjadi bersamaan dengan reaksi alergi pada daerah genital terhadap bahan sintetis dari pakaian dalam atau pembalut wanita. Sebaiknya gunakan pakaian dalam dari katun.
11. Buang air besar yang tidak setiap hari juga merangsang sekresi lendir dari vagina, karena adanya massa berupa kotoran di saluran poros usus yang berada di belakang vagina.
12. Hentikan pemakaian cairan pembasuh vagina. Karena cairan ini bisa merubah tingkat keasaman normal vagina, dan akan bisa meningkatkan risiko infeksi yang menyebabkan peradangan.
13. Mandi setiap hari. Vagina juga berkeringat seperti bagian tubuh lainnya. Selain itu upayakan untuk membersihkan vagina setiap kali selesai melakukan hubungan seksual. Hal ini akan mencegah terjadinya infeksi pada vagina.
14. Pada saat menstruasi, upayakan agar Anda selalu mengganti pembalut secara rutin. Memakai pembalut terlalu lama akan menyebabkan bau yang tidak sedap dan kemungkinan akan dapat menyebabkan infeksi pada vagina.
15. Upayakan agar tidak menggunakan parfum atau spray pada area vagina. Parfum atau spray akan meninggalkan jejak di vagina, sehingga kemungkinan dapat menimbulkan infeksi.
16. Makan makanan yang bergizi adalah salah satu hal yang turut berperan untuk merawat vagina tetap sehat. Dengan mengurangi konsumsi gula akan berdampak untuk mengurangi perkembangbiakan bakteri jahat pada vagina. Sementara mengkonsumsi yoghurt sangat disarankan, karena yoghurt mengandung bakteri baik yang disebut acidophilus.
17. Sebisa mungkin kurangi pemakaian gula dan alkohol yang  berlebihan, karena dengan kadar gula dan alkohol yang berlebihan bisa menambah perkembangan jamur Candida.
18. Basuh vagina dari bagian depan ke arah belakang, karena untuk mencegah masuknya kuman dari anus.
19. Konsumsilah susu atau yogurt, karena kandungan bakteri acidophilus dari susu dan yogurt  bisa membantu menjaga agar kadar bakteri tetap sama.
21. Konsumsilah bawang putih, karena hal tersebut diyakini mempunyai kandungan anti jamur yang alami.
20. Bila terjadi masalah dengan vagina anda, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter. Jangan pernah mencoba produk apapun tanpa petunjuk dari dokter.


 Article From  : metropolehospital
 Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar