Pencegahan
terhadap keputihan sama dengan pencegahan-pencegahan terhadap penyakit lain,
misal dengan obat keputihan vagina. Yang paling utama untuk mencegah keputihan
adalah menjaga kebersihan dan kelembaban vagina. Kita berganti celana dalam
sesering mungkin karena kalau terlalu lembab bisa jadi sumber infeksi dan
menimbulkan gejala keputihan. Kita harus membiasakan diri mengenal alat kelamin
kita sendiri sehingga jika ada kelainan dapat langsung ditangani secepatnya.
Makanya, mulai sekarang kita harus mewaspadai munculnya gejala-gejala keputihan
yang enggak normal ini. Dan enggak perlu malu untuk memeriksakannya ke dokter.
Mengalami kelainan keputihan atau
keputihan yang abnormal adalah hal yang mengganggu bagi wanita karena hal ini
menyebabkan ketidaknyamanan terutama saat aktiftas meningkat. Maka dari itu
mencegah timbulnya kelainan keputihan sangat diperlukan untuk menghidari
ketidaknyamanan tersebut,berikut banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah
timbulnya keputihan :
1. Bersihkan
organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu kestabilan pH di sekitar
vagina. Salah satunya produk pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu.
Produk seperti ini mampu menjaga seimbangan pH sekaligus meningkatkan
pertumbuhan flora normal dan menekan pertumbuhan bakteri yang tak bersahabat.
Sabun antiseptik biasa umumnya bersifat keras dan dapat flora normal di vagina.
Ini tidak menguntungkan bagi kesehatan vagina dalam jangka panjang.
2.
Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar vagina harum
dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel-partikel halus yang mudah
terselip disana-sini dan akhirnya mengundang jamur dan bakteri bersarang di
tempat itu.
Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian.
Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian.
3. Sering-seringlah
mengganti celana dalam, terutama saat basah atau lembab, usahakan cepat
mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai. Tak ada salahnya Anda membawa
cadangan celana dalam tas kecil untuk berjaga-jaga manakala perlu menggantinya.
Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti katun. Celana
dari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat suasana disekitar organ intim
panas dan lembab.
4.
Pakaian luar juga perlu diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena
pori-porinya sangat rapat. Pilihlah seperti rok atau celana bahan non-jeans
agar sirkulasi udara di sekitar organ intim bergerak leluasa.Ketika haid,
sering-seringlah berganti pembalut.
5. Gunakan pantyliner disaat perlu saja dan
hindari pemakaian pantyliner yang mengandung
parfume, karena hal tersebut bisa menyebabkan iritasi. Serta jangan gunakan terlalu
lama. Misalkan saat bepergian ke luar rumah dan lepaskan sekembalinya Anda
dirumah.
6. Kebiasaan membersihkan daerah vital ini
setelah buang air kecil atau buang air besar harus benar. Cara bilas yang aman
adalah mengalirkan air dari depan ke arah belakang. Demikian pula saat
mengeringkannya, bila arah ini salah maka kuman dari daerah anus dapat
mencemari sekitar vagina yang lebih sensitif untuk mengalami infeksi.
7. Dalam keadaan haid atau
menggunakan pembalut wanita, pakailah celana dalam yang pas sehingga pembalut
tidak bergeser dari belakang ke depan.
8. Hati-hati menggunakan kloset
duduk umum yang basah.
9. Jangan gunakan handuk bersama
orang lain, dan hindari penggunaan pakaian renang basah bergantian.
10. Selain itu, keputihan atau
dampak keputihan sering terjadi bersamaan dengan reaksi alergi pada daerah
genital terhadap bahan sintetis dari pakaian dalam atau pembalut wanita.
Sebaiknya gunakan pakaian dalam dari katun.
11. Buang air besar yang tidak
setiap hari juga merangsang sekresi lendir dari vagina, karena adanya massa
berupa kotoran di saluran poros usus yang berada di belakang vagina.
12.
Hentikan pemakaian cairan pembasuh vagina. Karena cairan ini bisa merubah
tingkat keasaman normal vagina, dan akan bisa meningkatkan risiko infeksi yang
menyebabkan peradangan.
13. Mandi setiap hari. Vagina juga berkeringat seperti bagian tubuh
lainnya. Selain itu upayakan untuk membersihkan vagina setiap kali selesai
melakukan hubungan seksual. Hal ini akan mencegah terjadinya infeksi pada
vagina.
14. Pada saat menstruasi, upayakan agar Anda selalu
mengganti pembalut secara rutin. Memakai pembalut terlalu lama akan menyebabkan
bau yang tidak sedap dan kemungkinan akan dapat menyebabkan infeksi pada
vagina.
15. Upayakan agar tidak menggunakan parfum atau spray pada area vagina. Parfum atau spray akan meninggalkan jejak di vagina, sehingga kemungkinan dapat menimbulkan infeksi.
15. Upayakan agar tidak menggunakan parfum atau spray pada area vagina. Parfum atau spray akan meninggalkan jejak di vagina, sehingga kemungkinan dapat menimbulkan infeksi.
16. Makan makanan yang bergizi adalah salah satu
hal yang turut berperan untuk merawat vagina tetap sehat. Dengan mengurangi
konsumsi gula akan berdampak untuk mengurangi perkembangbiakan bakteri jahat
pada vagina. Sementara mengkonsumsi yoghurt sangat disarankan, karena yoghurt
mengandung bakteri baik yang disebut acidophilus.
17. Sebisa
mungkin kurangi pemakaian gula dan alkohol yang berlebihan, karena dengan
kadar gula dan alkohol yang berlebihan bisa menambah perkembangan jamur Candida.
18. Basuh
vagina dari bagian depan ke arah belakang, karena untuk mencegah masuknya kuman
dari anus.
19. Konsumsilah
susu atau yogurt, karena kandungan bakteri acidophilus dari susu dan
yogurt bisa membantu menjaga agar kadar bakteri tetap sama.
21. Konsumsilah bawang putih, karena hal tersebut diyakini
mempunyai kandungan anti jamur yang alami.
20. Bila terjadi masalah dengan vagina anda, maka
segeralah berkonsultasi dengan dokter. Jangan pernah mencoba produk apapun
tanpa petunjuk dari dokter.
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar